Jumat, 02 Juli 2010

Gara- Gara Ngantuk

Pukul tujuh kurang lima menit bel masuk sekolah berbunyi. " teeet teeet teeeet". Aku masih asik ngantri mandi di kamar mandi. Aku tinggal di asrama tepatnya di Tambun Bekasi. Sebagaimana lazimnya kehidupan di pondok memang serba ngantri mulai dari makan, mandi nyuci dll. Pokoknya serba bareng-bareng.

Sekolahku terletak didalam kawasan pondok. Terpisah antara putra dan putri. Pagi ini seperti biasa ketua OSIS beserta pengurus lainnya sudah berdiri di lapangan. Siap menghukum siapa saja yang terlambat. Setelah mandi aku mengendap-endap menuju kamar. Tar aja deh masuknya, gurunya belum masuk. Tapi nggak lama pengurus masuk ke kamarku. Menyergapku yang sedang asik makan nasi uduk. Mau nggak mau aku dihukum. Berdiri di lapangan menghafal beberapa bait Alfiyyah Ibnu Malik, kitab nadzham Nahwu.

 Palajaran berlangsung dengan tenang. Aktifitas di pondok yang lumayan padat membuat penghuni kelas ngantuk. Kurang tidur. Pas banget guru keluar aku dan temen-teman langsung cari posisi wuenak buat mimpi. ZZzzz. Ada yang selonjoran di bangku, ada yang berbantal lengan. Sedangkan aku dari pada di kelas badan pada sakit and tempatnya sempit, aku bergegas keluar kelas turun tangga berjalan menuju kamarku. Oh dream im coming...!!!. ZZzzz pules.

 Aku terbangun. Setengah sadar aku manuju kelas. Sempoyongan. Sampai di kelas pelajaran sudah berlangsung. Aku beralasan dari kamar mandi (???). Pak Darma yang baik itu mempersilakan aku masuk. Hm pelajaran qiroah. Ngartiian kitab yang berbahasa Arab. Suasana yang tenag ditambah angin sepoi dari jendela membuat mataku semakin ngantuk. Sambil ngartiin kitab kepalaku manggut-manggut mata sayup-sayup. Sementara jari masih terus bergerak mengikuti pena yang entah menulis apa. Aku tersentak. Pak Darma memanggil namaku. Antara sadar dan tidak aku maju ke depan kelas membaca kitab yang ternyata cuma berisi garis-garis tak beraturan. Temen- temen cekikikan. Kenapa sih? emangsalah ya? Emang Pak Darma nyuruh apa sih?. Selesai membaca aku langsung duduk. Masih dalam keadaan bingung aku tanya temenku apa yang terjadi. Mereka cuma nyengir dan bilang, " matanya merah tuh, cuci muka gih!" :(

 Bel istirahat berbunyi. Cuci muka sekalian Dhuha. Huff gara-gara tidur kemaleman banyak risikonya. Tadi pagi waktu shalat Shubuh yang lain qunut aku nyusruk hampir jatuh. Tadi di kelas kitabnya bolong nggak diartiin ketinggalan pelajaran deh ditambah malu euy sama Pak Darma. Jangan keulang deh.

 Masuk kelas lumayan seger ( udah tidur berapa jam buu?? hehe). Sambil nunggu guru dateng, dihalaman buku tulis paling akhir, aku menggambar seekor monyet sedang menggaruk kepala dan tersenyum di balik sebuah bingkai. Dibawahnya kutulis " ngaca ni yee..." hehe gut lumayan mungkin bisa jadi obat ngantuk.

 Waktu asik-asiknya belajar. Teman yang duduk di bangku sebelahku manggut-manggut dengan mata tertutup kemudian tersentak. Terus berulang. Berjuang menahan kantuknya. Haha pemandangan yang bener-bener jadi obta ngantuk. Ups, kayak aku nggak aja. Hmm kasian. Nggak lama kepalanya sudah pulas diatas punggung tangannya di meja. Setelah guru keluar, kebetulan temanku membawa garam. Ide iseng muncul. Aku dan teman-teman memasukkan garam ke mulut temanku yang lagi asik mimpi. Ada yang kecap- kecap, ada yang merem meleada juga yang langsung melek and merengut.

Hadoooh temen-temen maaf yaa..meskipun sadar " Khoirush shuhbah idza nadhzarta ilaihaa dzakartaLLaha. Sebaik-baik teman yaitu yang kalo kamu malihatnya maka kamu ingat Allah" aku masih aja isengin kalian. Karena kalian hidupku berwarna. Kita akan selamanya sahabat. Apapun keadaannya. Thanks udah mau jadi teman - teman. terbaikku.

Mujahadah

Tuhan… Ketika hati ini membuncah dihantam kerinduan
Yakinkan aku Bahwa Engkau lebih layak untuk kurindu..

Ketika raga ini mendamba sebuah pertemuan
Yakinkan aku perjumpaan denganmu lebih layak untuk kunanti…

Ketika jiwa ini mencoba melakukan penghianatan
Yakinkan aku bahwa seseorang yang Allah pilihkan
Menungguku dengan setia disana..