Kamis, 30 Juni 2011

EJA

A b c d
Ba ba ca ca
Kau coba buatku merekam
Mengeja satu dua
Menyusunnya
Ba ca sa ma ka ka
Dua tiga suku kata
Ter Ber per
Kan dan tan
Kurapal malas
kurangkai enggan
Ny ng ai
Lari mencibir melempar lembar jenuh
Mengenyah pena telunjuk pada abjad
Bujukmu menggeluti kesalku
Terlupa begitu mudah
Menganggap semua biasa
Jika saja sabar itu tak bertahta
Tak bermahkota kasih dan cinta
Usaha tak lagi bernyawa
Keniscayaan gagahku berdiri tak akan pernah ada
Pantaskah lelah, payah dan susah
Dalam tubuh tegap berseragam dewa
Bahkan hanya untuk serangkai kata
Pantaskah ku eja
hanya karena engkau beranjak renta
T-e
T-e-r-i-m-a
Mengeja lagi,
T-e-r-i-m-a k-a-s-i
Kusemat ‘h’ pada penghabisan
Merangkum doa disetiap hembusan
T-e-r-i-m-a k-a-s-i-h
Guru SD kelas satu ku...

Gedung Ilmu 8:59 WIB
Rabu, 15 Juni 2011 M
12 Rajab 1432 H

Senandung Asa

Senandung Asa

14 Desember 2008
Aku tak mengharap orang yang sempurna
Karena aku sadar..
Aku tak secantik Aminah
Tak sekaya Khadijah
Tak secerdas Aisyah
Tak semulia Fathimah
apalagi sesuci Maryam
Aku hanya wanita akhir zaman pengagum mereka
Aku bukan siapa-siapa
Aku hanya butuh nahkoda
Yang ikhlas menemaniku mengarungi bahtera
Menuju
Singgasana cinta-Nya

22 November 2009
Aku mencari cinta sejati
Cinta yang membawa ketentraman
Bukan pelampiasan bahkan mudah berpindah tangan...
Cinta yang menjadi kunci
Bagi gerbang pernikahan
Sebuah bangunan yang kokoh
Sekokoh pemimpinnya
Bangunan yang indah
Seindah perawatnya
Suami yang menikahiku
Bukan karena kelebihanku saja
Tapi memahami, mengerti dan mencintai
Serta melengkapi kekuranganku...
Suamiku...
Aku menikah denganmu
Bukan karena ketampananmu
Bukan karena hartamu
Tapi aku mencintaimu
Karena aku percaya
Engkau dapat melindungiku
Engkau dapat meyayangiku
Engkau dapat menuntun dan membimbingku
Engkau dapat menegurku
dengan kemesraanmu
Engkau dapat menjadi penawar hatiku
dengan kesabaranmu
Engkau dapat menjadi teladan
Bagi putra putri kita
Cukup bagiku keshalihan, pekerti
Serta nafkah lahir batin sebagai jaminannya
Wahai nahkoda kapalku...
Aku bukanlah wanita yang rupawan
Aku bukanlah hartawan
Cerdas pun tidak...
Untuk itu pikirkan baik-baik apa keputusanmu
Dan apa tujuan membina bahtera bersamaku
Jadikan Allah sebagai penunjukmu
Apapun keputusan-Nya
Itulah pilihan terbaik
Untuk kita...
I’ll always wait for you,,,whoever

Untukmu calon suamiku. Aku masih disini bersama angin malam. Tetap setia dengan diaryku. Setelah kubaca senandung hati. Asaku telah lama bertahta disana. Begitu lama aku merindukanmu. Aku masih disini sayang... menjaga diri untukmu. Kutitip pada-Nya agar engkau selalu dalam penjagaan-Nya. Siapapun engkau, engkaulah yang terbaik untukku. Saat itu pasti akan tiba. Bersanding denganmu, seseorang yang akan memanggilku bidadari, belahan jiwa, cinta (dan semua panggilan sayang yang sanggup engkau ucapkan). Aku tak akan menghianati keikhlasan dan kesabaranmu... insyaAllah.
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Q.S. An- Nuur :26

Jannaty, 00:23 WIB
Ahad, 19 Juni 2011 M
17 Rajab 1432 H