Selasa, 31 Desember 2013

Selamat Jalan, Kang Aden Edcoustic




Whats App 30 Desember 2013 21:51 WIB
Uci: Personil Edcoustic meninggal dunia. Sediiiiiihhhh
Aku: Innalillah. Siapa Ci?

Aku meluncur ke facebook Aden Edcoustic Full. Wallnya dibanjiri ucapan duka, kalimat tarji’ dan doa. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Sedih, tentu saja. Wall sebelumnya mengabarkan dirinya sedang di rawat di rumah sakit karena Maag. Namun, sebelum ia pergi (30 Desember 2013 Pukul 20:20 WIB di RS. AL Islam Bandung) ia sempat sembuh dan pulang ke rumah. 

Baru saja kemarin, seseorang mengirimkan lagu “Pertengkaran Kecil” by Edcoustic kepadaku. Secara tidak langsung, lagu itu sungguh menjadi jembatan pelerai “pertengkaran” kami. 

Namun, kini ...
Sang pemilik suara syahdu nan merdu itu telah tiada. Pelantun syair-syair inspirasi itu telah menghadap-Nya. Semoga almarhum diampuni segala khilafnya, dibanjiri pahala jariyah untuk menemaninya menuju surga ... aamiin. Selamat jalan, semoga keluarga dan semua yang ditinggalkan diberi kesabaran ...

Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu.

Semoga ... Edcoustic akan terus berkarya, menghasilkan lagu yang mewakili suara hati para muda ...
Kang eggie Edcoustic sang gitaris, ditunggu terus lagu lainnya, meskipun dengan vocalis yang berbeda ...

Begitulah usia. Ia tidak mengenal siapa, kapan dan di mana. Semoga saat kematian datang, kita bisa menyambutnya dengan senyuman. Aamiin.

Terakhir, izinkan kutuliskan 2 syair Edcoustic yang sering kuputar berulang-ulang.

Duhai Pendampingku

Di hatimu tersimpan cinta yang suci
Serta mendalam pernikahan dari beda dunia
Meski kau terbiasa hidup tanpa perih
Namun kau ikhlas hidup bersahaja
Namun bahagia

Duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku
Buat aku makin cinta
Tetapkan selalu janji awal kita bersatu
Bahagia sampai ke surga

Maafkan aku jika tak bisa sempurna
Karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
Ketulusan hatimu anugerah hidupku
Doakan langkah kita tak berpisah
Untuk selamanya

Sampai ke surga....


Pertengkaran Kecil

Sedih bila kuingat tengkaran itu
Membuat jarak antara kita
Resah tiada menentu hilang canda tawamu
Tak ingin aku begini tak ingin begini

Sobat rangkaian masa yang tlah terlewat
Buat batinku menangis
Mungkin karena egoku mungkin karena egomu
Maaf aku buat begini maaf aku begini


Bila ingat kembali janji persahabatan kita
Tak kan mau berpisah karena ini
Pertengkaran kecil kemarin cukup jadi lembaran hikmah
Karena aku ingin tetap sahabatmu


Jannaty, 17:28 WIB
 31 Desember 2013 M (menuju akhir tahun Masehi)
Shofar 1435 H

Rabu, 25 Desember 2013

Bolehkah Saya Mengucapkan Natal?

Beberapa waktu lalu, saya membaca diskusi antar umat beragama. Yang satu mempertanyakan hukum mengucapkan natal, sedangkan yang lain menanyakan kenapa ucapan itu dilarang.
Yah, saya sama sekali tak punya kapasitas untuk menjawabnya. Tidak mumpuni dan teramat bodoh untuk mentarjih perbedaan pendapat para ulama tersebut.
Selang beberapa menit, teman saya membawa angin segar. Dia mengutip kultwit dari ustadz Salim A Fillah. Kultwit yang menurut saya menjadi jalan tengah sekaligus jawaban untuk kita semua; muslim dan nasrani. Berikut saya copy paste kan beberapa pointnya;
Kultwit ustadz @salimafillah
tentang Natal
1. Natal ini, terkenang ujaran
Allahu yarham KH
Abdullah Wasi’an (kristolog Jogja -
red);
“Saudara-saudaraku Nashara
terkasih, beda
antara kita tidaklah banyak.”
2. Wasi’an: “Kalian mengimani
Musa, juga ‘Isa.
Kamipun sama. Tambahkanlah satu
nama;
Muhammad. Maka sungguh kita
tiada beda.”
3. Wasi’an: “Kalian imani Taurat,
Zabur, & Injil.
Kamipun demikian. Tambahkan Al
Quran, maka
sungguh kita satu tak terpisahkan.”
4. Sungguh adanya kerahiban
jadikan kalian
lembut hati & dekat pada kami;
sementara Yahudi
& musyrik musuh terkeras kita. (QS
5: 82).
5. Tapi mungkin memang sudah
tabiat ‘aqidah,
satu sama lain tak rela jika kita tak
serupa dalam
agama secara sepenuhnya. (QS 2:
120).
6. Bagaimanapun, selama kita tak
saling
memerangi & usir-mengusir
tersebab iman, tak
terlarang kita saling berkebajikan.
(QS 60:
7. Maka inilah kita mencari titik
singgung iman
demi kebersamaan; itulah
pengakuan ke-Ilahi-an
Allah tanpa persekutuan. (QS 3:
64).
8. Tetapi kami insyafi sepenuhnya,
yakin di dada
tak bisa dipaksakan. Kami hormati
segala nan tak
bisa dipertemukan. (QS 109: 6).
9. Dalam keberbedaan itu, kami
tetap mencintai
‘Isa & Maryam, meski kami tak bisa
memohon
kalian mentakjubi Muhammad.
10. jua kami, membaca dengan
berkaca-kaca
betapa indah Surat dalam Quran
yang berjudul
Maryam. Gadis tersuci sepanjang
zaman.
11. Najasyi Habasyah & Uskup-
uskupnya, juga
para Patriarkh Najran menitikkan
airmata,
dibacakan Surat Maryam.
Berkenankah kalian jua?
12. Ini sungguh bukti bahwa Allah,
Nabi, & Al
Quran kami mengajarkan
pemuliaan nan
mengharukan pada Maryam & ‘Isa
yang tiada
duanya.
13. Termuliakanlah ‘Isa dengan
penciptaan &
kelahiran nan ajaib yang bagi kami
begitu agung
sebagaimana penciptaan Adam. (QS
3: 59).
14. Termulialah ‘Isa nan bicara
dalam buaian.
Salam sejahtera baginya di saat
lahir, kelak
diwafatkan, & nantinya
dibangkitkan. (QS 19: 33)
15. Saudara Nasrani terkasih; kami
mencintai ‘Isa,
Nabi & RasulNya. Ruh &
kalimatNya, yang ditiup-
tumbuhkan dalam rahim suci
Maryam.
16. # Natal ini, kalian rayakan
kelahiran ‘Isa yang
agung; tapi bagi kami tanggal 25
Desembernya
agak membuat terkerut dahi
bertanya-tanya.
17. Sebab Maryam nan sungguh
berat ujiannya itu
bersalin di saat kurma masak
penuh tandannya.
Kemungkinan itu Maret, bukan
Desember.
18. Maafkan jika menyinggung hati,
tapi sungguh
telah ditulis para Sejarawan, 25
Des itu hari
kelahiran Janus & Mitra, Dewa
Matahari.
19. Sungguhpun ingin rasanya
syukuri lahirnya
Rasul Ulul ‘Azmi nan teguh hati;
‘Isa, agak tak
nyaman hati kami dengan hari
pagan ini.
20. Sayangnya, hampir seluruh
gereja sudah
menyepakatinya, sampai seorang
Sejarawan
memelesetkan ‘Son of God’ sebagai
‘Sun of God’.
21. Itulah awal-awal yang membuat
kami berat
hati untuk ucapkan Salam Natal. Ini
harinya Janus
& Mitra. Bukan harinya ‘Isa, nabi
terkasih.
22. Tentu tradisi ribuan tahun dengan salju &
cemara, pohon sesembahan pagan Eropa itu
tak bisa kami paksa untuk diubahkan
seenaknya. #Natal
23. Tinggal kini, dalam hasrat hati tuk
membalas penghormatan yang kalian berikan
di 'Idul Fitri & Adhha, kami kan simak para
'ulama. #Natal
24. Sungguh, agama ini memerintahkan untuk
membalas tiap pemuliaan dengan penghargaan
yang lebih baik, minimal senilainya. (QS 4: 86)
#Natal
25. Yang disepakati para 'ulama atas
keharamannya adalah keterlibatan dalam
segala yang bernilai ritual & ibadah. Pun jua
Fatwa MUI. #Natal
26. Jika keterlibatan dalam kegiatan #Natal
nan bersifat ibadah & ritual disepakati
haramnya, para 'ulama ikhtilaf pada soal
ucapan selamat.
27. Yang membolehi selamat #Natal al Dr.
Musthafa Az Zarqa, Dr. Yusuf Al Qaradlawy;
menyebut tahniah tak terkait dengan ridha
atas 'aqidah.
28. Tahniah #Natal, kata keduanya; bisa
menjadi da'wah sebagaimana Ibrahim bicara
tentang tertuhannya bintang, bulan, mentari.
(QS 6: 77-83)
29. Oh iya, QS 6: 77-83 TIDAK berkisah
tentang 'Ibrahim Mencari Tuhan', tapi
'Ibrahim Berda'wah', demikian ditegaskan Al
Qurthuby. #Natal
30. Maka tahni-ah #Natal yang diikuti
komunikasi intensif sebagaimana dilakukan
Ibrahim pada penyembah bintang, bulan,
mentari adalah indah.
31. Dr. Abdussattar memberi catatan
kemubahan tahni-ah #Natal ini dengan kehati-
hatian memilih diksi. Doa menuju hidayah
lebih dianjurkan.
32. Adapun Al 'Utsaimin, Lajnah Fatwa KSA, dll
cenderung mengharamkan tahni-ah #Natal
tersebab hal itu sama dengan meridhai
'aqidah keliru.
33. Jadi ikhtilaf 'Ulama terkait tahni-ah #Natal
ini ada di ranah pemaknaan kalimat ucapan
tersebut. Masing-masingnya lalu mengajukan
dalil.
34. Ulamapun berfatwa sesuai konteks di
seputarnya, tentu ada perbedaan lingkungan
sosial nan melatarbelakangi fatwa nan tak
sama. #Natal
35. Lajnah Fatwa KSA&Al Utsaimin menjawab
di negeri yang nyaris tiada Nasrani. Al
Qaradlawy&Az Zarqa berfatwa tuk masyarakat
majemuk. #Natal
36. Bagaimana sikap atas beda fatwa ucapan
#Natal? Kata Asy-Syafi'i, Al Khuruj minal
Ikhtilaafi Mustahabb: keluar dari selisih itu
disukai.
37. Dengan jernih hati & mengukur kapasitas
diri, kita bisa mempertimbangkan kedua-
duanya. Ada keadaan-keadaan yang harus
dicermati. #Natal
38. Ikhtilaf ahli ilmu insyaaLlah menjadi
kemudahan bagi kita untuk beramal yang tak
sekedar benar, melainkan juga tepat & cerdas.
#Natal
39. Akan ada yang menghajatkan fatwa Al
Qaradlawy & Az Zarqa, al; di wilayah muslim
minoritas, keluarga majemuk nan erat
hubungan dll #Natal
40. Akan ada juga yang hajatkan fatwa Al
'Utsaimin pada posisi memelihara 'izzah
agama. Misalnya Raja KSA sebagai Khadimul
Haramain. #Natal
41. Kata Abu Hanifah; yang terpenting BUKAN
mengamalkan pendapat kami atau tidak.
Melainkan mengetahui bagaimana kami
menetapkannya. #Natal
42. Dan adalah dosa; mengatasnamakan
'ulama tuk haramkan sesuatu; padahal mereka
tidak; cermati misalnya Fatwa MUI ini:
http://media.isnet.org/antar/etc/
NatalMUI1981.html
43. Mengamalkan atau tak mengamalkan; jauh
lebih ringan dari soal menghalalkan &
mengharamkan; karena ia adalah haq Pembuat
Syari'at. #Natal
44. Sebab itu; para 'Ulama mengistilahkan
beda pendapat Fiqh dalam dimensi SHAWAB
(tepat) & KHATHA' (keliru), bukannya HAQ &
BATHIL. #Natal
45. Maka dengan ilmu memadai, mari beramal
terbaik bagi iman kita pada Allah, bagi misi
kita sebagai ummat terbaik di tengah manusia.
#Natal
46. Demikian bincang #Natal. Semoga tak
kecewa karena jawabnya tak satu. Sebab
Salim, terlalu bodoh untuk lancang mentarjih
ikhtilaf Ulama;)
47. Maafkan sejak tadi bincang #Natal ini
terjeda-jeda; karena qadaruLlah sedang fakir
sinyal; juga tadi tengah menyampai materi di
Jambi :)
Alhamdulillah, selesai saya copy-kan. Semoga manfaat and bisa diambil benang merahnya, ya.
Mungkin masih banyak lagi yang beliau sampaikan, silakan langsung cek twitternya. Maklum twitter saya kudet :-|
Oya, don't forgetto tetap diimbangi dengan referensi lain dari berbagai jalur. Semoga Allah memberi keyakinan and petunjuk terhadap apa-apa yang kita lakukan. ^^
Buat mbak Miyo and mbak Zie, makasih dah buka gerbang ilmunya ®(^_^)©
Jannaty, 11:10 WIB
Kamis, 26 Desember 2013 M
Shofar 1435 H

Jumat, 13 Desember 2013

Dua Bangau Bakul Seller



Pagi ini, Jumat 13 Desember 2013, kutemukan dua lipatan kertas origami di tempat pensilku. Aku tersenyum. Rekaman itu kembali terputar.

Kurebahkan tubuhku di atas kasur. Seperti biasa, kamar sepi. Mungkin kedua adik kamarku sedang ada jam pelajaran. Kututup pintu dan kembali berbaring. Sejenak mengernyit, tiga bangau kertas origami berpose cantik persis disampingku. 
2 Bangau utusan naik 1 bangau ojek

Kuamati satu persatu. Aku tersenyum, di sayapnya tertulis; untuk miss vita. Plus gambar love di  tiap sisinya. Kubuka perlahan, dan kubaca isinya;

Surat dari Bakul Seller Y


July, 6th 2013  9:33 AM

Miss Fita, makasih ya buat semuanya. 2 Minggu ini adalah 2 minggu yang akan selalu aku ingat :’)
Terima kasih sudah mau menjadi kakak dan sahabatku selama di sini.
Tingkah lakumu, kepikunanmu, dan kebodonganmu “gak bakal tak lalekne” haha :D
Aku pulang ... kamare di resik i, disapu, ben ojo berantakan :p. Jangan galau lagi, cepet move on :p Tahun depan tak tunggu undangannya :D.
Makasih juga buat kenang2annnya tadi.

(Alfu Afwin Minkum)
Jo lali mbek aku bakul seller :p

Ttd                                                                                                                (lingkaran tetesan air mata)
YUNIAR YESA RINELA                                                                                                     air mataku

Ah Yesa, adik kamar yang bodonge minta ampun. Aku tersenyum sendiri membaca suratnya. Benar-benar adik yang minta dijewer.  

Rasanya aku ingin sekali membalasnya saat itu juga. Kukatakan, bahwa dialah yang seharusnya rapi-rapi. Cuci piring, mengisi botol minum yang kosong, melipat pakaian yang rapi, nyapu dan ngepel. *Itu semua tugas kamu tauuu :p hihi. Aku kan udah rajin yee, apalagi nyuciin sendokmu yang nggak pernah dicuci :p

Wes kebodongan, tingkah laku en matamu sing sendu gak bakal tak lalekne :D

Makasih ya dah ndengerin aku curhat ^^. Selain pinter, kamu juga ngertiin banget. Makasih buat masukan-masukannya. Ternyata jurusmu, ampuh. Dan itu juga resep obat hatimu. Dicoba ya haha.

 Aku cuma bisa senyum, ditambah lagi di bawah surat ada tulisan “air mataku” di bekas tetesan yang dia lingkari dengan pulpen. Antara lucu dan haru. Aku tau Yesa, itu bukan bekas tetesan airmatamu, tapi tetesan ilermu kaan? Haha :D

Ah, sungguh benar-benar membuatku makin merasa sendiri mengingat dirinya akan segera pulang.

Kubuka lipatan bangau kertas kedua. Bangau hitam kiriman dari dek Dyah,



Surat dari Bakul Seller D
06 Juli 2013

Kepada Ibu Guru Cantik (Soto Seller)
Mbokdhe Dewi Mafita Sari

Ojo galau wae ...
Lak kangen, ayo nyang BLITAR :)
ojo lali kamar disapu ...
Titip salam nang mas **** pisan :)
Muga-muga tetep bisa jagain mb Fita ...:)
Trus makasih ya ... jadi “MBAK”ku di sni ..
Jangan lupain kita ya mbak ...
Mbaknya kan suka lupa ... tapi jangan lupain kita ...
Sayang deh sama ibu guru cantik ... hehehe
Nanti kalau nikah jangan lupa ngundang kita, walaupun kita mungkin gak datang ... tapi tetep kabarin kita ya mbak...

(ALFU AFWIN MINKUM)
(maaf tulisanku elek, soal e karo sedih) 

Ttd
DYAH PUTRI DAMAYANTI
PARE, Dewi Camp

(Lingkaran tetesan air mata)
Air mataku

Aaargh Dyah, adek yang easy going, njengkelke en gokil. Makasih yaaa ... iyaaa aku emang pelupa. Masih  inget banget pas kita bertiga nyariin kacamataku muter-muter. Seingetku kacamata kutaruh di jendela. Kita muter nyari ke kolong kasur, bongkar lemari, depan kamar, tas, koper dll. Nggak ketemu. Kamu masih inget kita temuin di mana? Di dompet pensilnya mom Huda wkwkwkkw. Sedangkan mom Huda entah ada di mana. Kita muter-muter kayak gasing nyariin barang ilang XD. Ya Allah ... antara gokil, kesel and seneng. 

Mom Huda emang keibuan banget, saking khawatirnya sama kacamataku, sampe disimpen di tempat pensilnya. Tapi, lupa ngasih tau aku kalo beliau yang nyimpen. Huft.  And saat itu, kamu inget? Kita (aku, kamu and Yesa) habis-habisan ketawa. Ya Allah .. ada –ada aja. Gara-gara satu jam nyari kacamata, aku telat masuk kelas. XD. Mom .. makasih yah hiks :D

Dan kamu masih inget waktu aku dikunciin di kamar? Kunci yang biasanya di simpan di tempat rahasia ternyata g ada. Kamu masih di kelas. Mom Huda pun masih ada kelas. Kamu tau? Aku buka puasa di depan pintu kamar sendirian, kayak anak ilang. Tega :(. Dan kali ini, bukan aku yang lupa. Siapa coba? Siapa yang lupa nggondol kunci? *kamuuuuu huhu.  Kunci dibawa semua, aku nggak bisa masuk kamar :(

Trus lagi pas kunci sepeda ilang, sapa yang ngumpetin? hah? wkwkwk
waktu tas ketinggalan. Udah nyampe tempat kursus ternyata tasnya di kamar. Balik lagi kan. Paraaah.  Eeeeh pas pulang kursus tas lupa dibawa, ketinggalan di warung waktu beli buat buka puasa. Hayooo siapa? wkwkwk. Duduuul XD

Hei, kamu minta diundang tapi niat nggak datang piye toh? Pokoknya harus dateng. Lumayan kan bantu-bantu nyuci piring :D . Btw itu tetesan air mata apa tetesan umbelmu?pake dilingkarin lagi *iih jorki. :p 

Tulisane elek mergo tulisanmu asale yo elek :D

Setelah kubaca kedua suratmu; Yesa and Dyah. Aku kembali sendu. Kupandangi dua koper milikmu yang siap dibawa. Besok sore kamu berdua akan pulang. Hiks. Sedih banget. Sumprit.  Nggak bakal ketemu adek gokil macam kalian, yang asik diajak seru-seruan and diskusi. Sedih pake banget. Siapa yang bakal aku marahin lagi? Yang aku mintain pendapat? Yang aku tanya-tanya? Nemenin makan? Siapa coba? *huft. Netes deh gue.

Tapi ....
aku nggak jadi nitik airmata, pas baca di tembok kamar ada tulisan pake spidol
“MBOKDHE BAKUL SELLER MISS DEWI MAFITA SARI”
 aaaaaa awas yaaaa kamuuuu penol seller (british style :p) sapa tuh  yang nuliiiis??? *jitak niiii :D.

Sampe aku ninggalin kamar 2 Agustus 2013, tulisan itu masih ada :). Semoga sekarang pun masih ada :)


Begitu banyak kenangan dalam kebersamaan 2 minggu kita. Makan di tengah sawah, jalan di pinggir sungai, curcol, pray, learn, dance, sing, and gokil-gokilan di kamar. Aku datang pertama di kamar ini. Dan akulah penghuni terakhirnya. Seminggu setelah itu, mom Huda pulang, aku di kamar sendirian. Susah payah nutup jendela. Koran nggak ada, akhirnya kubuat gordyn pakai jilbabku. Soalnya kalo malem dari luar jendela, jemurannya goyang-goyang sendiri *horroooor (padahal mah angin) huff.

Di saat sepi kayak gitu, enak banget buat nangis. Tapi ... nggak ada yang diemin en ngerecokin lagi. Makin jadi deh di pojokan kamar. Tapi ... alhamdulillah ada miss Teza yang suka ngajak muter-muter, termasuk muter nyari HP ku yang ilang :(

Hiks. Makasih yaaaa bangaunya. Masih kusimpen rapi nii. Btw bros dariku masih ada nggak? Pasti rusak deh ato ilaaang :( *marah ah >,<

Aku sayang kalian. Aku denger kalian mau lanjut kuliah di Malang ya? Yesa di UB, Dyah di mana? moso galau teros. Pastiin dunk universitasnya. Hihi
Sinau sing tenanan yaaaa penol seller :p, throw ur ex (Fari* and Hud*) in rubbish bin *ehhh haha :D

Btw “alfu 'afwin minkum” nya kerekam juga ya. Hihi emang dua adekku ini pinteerr bgt. Curcolnya gak direkam, cuma alfu minkumnya duank :p.

Makasih yaaaaaa. Maafkan mbakmu ini kalo terlalu baik sama kalian :p 
Seneng pernah kenal kalian :D
Sun dari sini *bighug :*
Hayooo lagi ngapain? :p

Sssssst, gara-gara asik nulis ini, aku jadi lupa makan siang :( keabisan makanan niiii ... hayo sini kamu berdua traktir aku -,-‘

Gedung Ilmu 13;02 WIB
Jumat, 13 Desember 2013 M
Shofar 1435 H