Kamis, 02 Agustus 2012

Syair Cinta Ana Althofunnisa

http://www.youtube.com/watch?v=7N9m7oqT_z0&list=PLlRrxZbPF5OJ_c0pdVa5YRZJWKk_F_BE_

Cinta menurut saya...
:)

Sekalipun cinta telah kuuraikan
Dan kujelaskan panjang lebar
Namun jika cinta kudatangi
Aku jd malu pd keteranganku sendiri

Meskipun lidahku telah mmpu menguraikan
Namun tanpa lidah cinta ternyata lebih tenang...
Sementara pena begitu tergesa2 menuliskannya

Kata2 pecah berkeping2
begitu sampai pada cinta
Dalam menguraikan cinta akal terbaring tak berdaya
bagaikan keledai berbaring dalam lumpur

Cinta senderilah yg menarangkan cinta
dan percintaannya... :)

Minggu, 29 Juli 2012

Selamat Datang Suamiku

Mengapa memilihku?

Jika engkau mencari sosok yang cantik, jawabannya bukan ada padaku.
Jika engkau mencari yang pintar, bukan pula ada padaku.
Apalagi yang kaya, aku tak memiliki apa-apa.
Aku hanya wanita biasa yang berusaha menjadi istri dan ibu yang baik bagi keluargaku.

Selasa, 17 April 2012

أم كلثوم - غنيلي شوية شوية


غنّيلي شوية شوية ....غنّيلي وخود عينيّ


ghannili shuwayyah shuwayyah...ghannili w khud 3anayya

خليني أقول ألحان ...تتمايل لها السامعين
khalini agoul alhan..titmayil laha -sma3yin

وترفرف لها الأغصان ....النرجس مع الياسمين
w trafrif laha l3aghson...en nargis ma3a lyasmin

وتسافر معها الركبان ...طاويين المراكب طيّ
w tsafir ma3ha lrukban....towinnin marakib tayy

 شوي شوي ...شوي شوي
shuwway shuwway


Kamis, 22 Maret 2012

Karena Kamu Aku Menikah


#Eeaaaaa judulnya ababil banget kan. Nikah kok karena kamu. GR ah. Ni undangan buat jomblowerz aja kuq ^_^

Nikah itu ibadah kan? Kenapa mesti ditunda? Apa nikah itu penghalang? Bukankah nikah justru membuka jalan?

Kalau karena alasan belum ada jodoh, lantas

Rabu, 21 Maret 2012

Semut Juga Manusia


Loh? Eits jangan protes dulu. Cerita ini berawal dari secara nggak sengaja mataku bersitatap (jiahelah) dengan para semut nan rupawan. Berjejer berbaris rapi laksana tentara dengan panglima menawan. Teringat lebaran empat hari lalu. Saling bersalaman bermaafan, menggugurkan dosa yang berkerak karena setahun merapat. Ya, setahun.

Semut juga manusia. Lihat saja perilakunya. Bahkan sangat pantas dikatakan manusia yang sangat beradab. Aku melihatnya tersenyum geli, membayangkan mereka sedang terseyum saling sapa. Tak pandang bulu, kenal atau tidak tak ada yang lewat untuk bersalaman. Dengan rapi Cipika cipiki (hihi) Aih.. ramahnya. Rasanya tak ada mampir sejenak utuk bergosip ria. Atau berhenti lama untuk membicarakan aib tetangga. Subhanallah..indah banget ya kehidupan mereka?

Lebih pantas disebut manusia kan? Tanpa menunggu setahun hanya sekadar untuk bersalaman, saling sapa, senyum dan meminta maaf. Tepat sekali seperti teladan manusia paling mulia. Aku jadi malu sendiri. Teringat beberapa orang yang belum sempat bersitatap hanya untuk berjabat. Berkaca diri yang enggan memberikan seulas senyum terhangat.

Hey, lihat sungut-sungut mereka yang saling bersentuhan! Mungkin itu “radar prajurit semut” untuk peringatan. Atau pemberitahuan undangan walimahan. Hihi lucunya. Aku jadi geli sendiri meraba-raba kemampuanku berbahasa hewan. Bergaya bak Nabi Sulaiman. Aih, mana bisa! Aneh hehe.

Jadi inget cerita ketika Nabi Sulaiman dan tentaranya lewat di sarang semut. Para semut dan kawan-kawannya berteriak “Hai teman2 cepat bersembunyi! Nabi Sulaiman dan bala tentaranya akan lewat! Nanti kita bisa-bisa terijak-injak oleh mereka” mendengar itu nabi Sulaiman tersenyum (ngebayangin, alangkah gantengnya Nabi rupawan yang baik hati itu tersenyum, hihi) beliau tersenyum dan menghindari pasukan semut. Subhanallah, pernah nggak ya kita berpikir untuk berhati-hati ketika berjalan. Jangan sampai membunuh semut dan binatang kecil lainnya (yang gede juga otomatis dunk) walaupun tanpa kesengajaan.

Eh udah, mau cerita lagi ni. Aku sengaja iseng menjatuhkan potongan kue. Ingin mengetahui apa yang hendak mereka lakukan. Bisa ketebak donk pasti mereka bakal ngambil tuh kue. Sayang, ada rezeqi kok ditolak hehe, iya kan? Yang membuat aku berpikiran dia lebih oke dibanding manusia, ckckckck gotong royongnya itu loh, subhanallah. Potongan kue sedikit diangkut rame-rame. Nggak berebutan, dorong-dorongan dll deh kayak kelakuan kita yang takut kagak kebagian. Potongan segede gaban juga masih aja gotog royong. Mungkin “radar parajurit semutnya” dipake kali ya, biar mereka dateng buat ngeboyong tuh kue. Hm... subhanallah.

Eh ada lagi nih yang kataku sih lucu. Ini pengalamanku ketika kecil dulu. Aku sempat bercita-cita menjadi dokter hewan. Soalnya dulu punya pengalaman berkesan sama sang pangeran semut. Waktu itu di meja banyak banget semut kan. Aku iseng deh tuh semut kumandiin. Ceburin ke air (kasian ya? hiks maklum anak kecil. Maafin aku ya muut) aku handukin pake kain. Aku kira mati kan tuh semut soalnya nggak bergerak-gerak walupun udah di hairdryer (abis di creambath soalnya :P) eh tau gak? Setelah aku biarin tuh semut yang kukira mati, agak lama dia bergerak trus kabur. Aku girang! Ternyata aku berhasil jadi dokter hewan. Pokoknya aku bertekad akan menyelamatkan hewan yang terluka! Yang berpenyakitan. Hiaaaat zik! Hebat kan aku? (Ais! Dasar anak kecil!) Eh ngomong-ngomong tuh semut pinter juga ya? pake pura-pura mati abis itu kabur. Hihi, Gimana coba? Manusia juga kan?

Walaupun dia nggak berakal. Tapi adabnya jauh lebih baik dibanding manusia. Subhanallah banget ya. Allah memberi pelajaran melalui apapun.

“Innaa fii dzaalika la aayatil liqawmiy yatafakkaruun”
sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kebesaran Allah)

Darimanapun kita bisa ambil pelajaran, dimanapun kapanpun and kepada siapapun hikmah itu bisa kok dipetik ketika kita mau berfikir.

And then, tongakkan wajah, tarik bibir.. smile ^_^. Yuk, kita ambil pelajaran dari semut!

Untukmu, Bung!


Jadi wanita itu harus tegar.
Nggak boleh cengeng n gak boleh lembek.
Orang bisa seenaknya manfaatin keluguan n kepolosan kita.
Kita bukan tong sampah, bung. Yang bisa kamu pakai sesuka hatimu.
Kami punya hati. Dan bukan untuk disakiti.
Kami memang lemah tapi kami tidak bodoh.
Apa semua jenismu sebegitu menjijikkan?
Menyakiti dan mempermainkan?
Jika tak bisa kami hormati.
Tanpa sungkan kami jadikan alas kaki.
Sebagaimana sampah yang kau lempar depan muka kami.
Busuk.

Bayty, 22:58 WIB
08 Nopember 2011 M
12 Dzul Hijjah 1432 H

Kamis, 01 Maret 2012

Hantu di Toilet Rumahku



Aku segera berlari ke toilet. Entah mengapa tak biasanya aku bolak-balik pergi ke kamar kecil. Sudah larut seperti ini aku takut sebenarnya. Selain semua penghuni rumah sudah tidur, kamar mandi juga mati lampu. Gelap memang. Sehingga aku tidak menutup pintunya agar mendapat cahaya dari lampu dapur.

Aku masuk tak peduli. Kebutuhan penting memang tak memandang situasi. Aku tak berani menatap atap. Takut-takut kalau ada kepala muncul diatas sana hiyy. Aku juga tak berani menatap kolam dan jamban. Hwaaa bayang-bayangan seram berkelebat. Yang jelas aku tak peduli. Hajatku hanya ingin BAK, bersih2, selesai.

Dan kamu tahu? Tepat saat aku berdiri hendak keluar pintu aku bersitatap dengan wajah putih itu. Hwaaaaa teriakanku tercekat. Aku takut. Dia menatapku. Aku terpejam. Tapi mengapa yang dia juga berteriak sepertiku? Seharusnya aku yang kabur melihatnya. Apakah aku lebih seram dari pada dia? Sedikit kuberanikan menatap makhluk di depanku. Pelan sekali kubuka kelopak mataku. Wajah putih itu diam. Ruangan yang gelap benar-benar menjebakku tidak bisa melakukan apapun. aku segera lari dari kamar mandi. Kutemukan wajahku pucat pasi seperti cat putih. Kutatap cermin lagi. Pantulan wajahku persis seperti wajah makhluk yang kutemui tadi. Maskerku berhamburan. Oh My God.



Jannaty, 00:13 WIB
02 Maret 2012
Rabi’uts Tsany 1433 H.

Jumat, 03 Februari 2012

Everything For Emak



“Kemaren waktu hari ibu, gue beliin sandal buat emak , Mbak”

“Iya? Feni ngasih apa?” kusebut nama kakaknya yang adik sepupuku juga.

“kita patungan bertiga, harganya sembilan puluh ribu” aku hanya ber oh ria. Pasti mereka bertiga mengucapkan selamat hari ibu dan menghadiahi sebingkis sandal cinta itu. Lalu denganku? Aku hanya mengucapkan selamat hari ibu dan terimakasihku lewat hati. Tanpa terucap. Lidahku kelu untuk mengatakan itu. Malu dan apalah namanya. Namun kau dengar bu? Menggaung tak terbendung. Disini, hatiku.

“Tante masa nggak ngasih ciuman buat emak? Dinda aja udah nyium pipi kanan kiri Emak” keponakan perempuanku memamerkan kemesraan dengan neneknya yang ia panggil “Emak”, ibuku.

 Aku hanya diam. Bingung menjawab apa. Aku memang tidak mengucapkan apapun.  tapi Mak walaupun rsa sayang cinta dan semuanya tak mampu terlisan namun aku janji aku akan menjadi yang lebih baik untukmu. Menjadi anak sholeh kebanggaanmu. Yang akan selalu menguatkanmu. Mendoakan dalam tiap hembus dan langkahku. Allahummaghfir waalidayya.

Mak... aku emamng sengaja menyisihkan uang ini untukmu. Memang tidak seberapa. Aku memang sudah lama sekali ingin membelikanmu emas. Meski segram. Aku ingin emeberikan sedikit saja  kenangan. Dan hari ini setelah kuserahkan uang itu, esok kita akan membeli tanda cinta itu. Meski tak sebanding dengan rasa sayangku kuharap dapat mewakilinya. Entah dikatakan hadiah hari ibu atau apalah. Yang jelas cinta ini tak bermasa, tak terkata.

Hari ini bersama rintik hujan aku, Emak, Dinda diatas meong cantikku sembilan tigapuluh pagi 25 Desember 2011 melingkar di jemarimu. Meski hanya satu gram J namun doaku tiap satu langkah... doakan bertahap mak...  InsyaAllah yang lebih penting adalah bekal akhirat. Love you. Si manja yang beranjak dewasa (deuuuuuh gaya beth gue ah)

Jannaty 18:17 WIB
25 Desember 2011 M
Muharram 1433 H

Rabu, 04 Januari 2012

Ada Rezeki Di Setiap Berbagi


Banyak orang menumpuk-numpuk uang. Enggan dan sayang sekali jika dikeluarkan. Dia menganggap uang itu adalah satu-satunya simpanan berharga yang harus dijaga tanpa tersentuh sedikitpun. Dia hanya akan mengeluarkan uangnya jika memperoleh keuntungan. Waw! Jangan salah kawan. Selain berbisnis alias berniaga akan membuat uang kita bertambah, ada cara mudah lain yang bakalan bikin kamu kaya.

 
Kalo bisnis and jualan ada dua kemungkinan. Kalo nggak untung, ya rugi. Iya toh? Kamu perlu rajin 
tahajud and dhuha kalo kamu berhasil meraup untung dari usahamu (walaupun nggak untung, sebenernya kita juga harus tetep rajin.)Tapi kalo rugi? Apa mau dikata? Modal abis, untung gak dapet. Akhirnya utang bertambah sana-sini. Na’udzubillah.

Pernah denger ayat ini kan?
Q.S.Al Baqarah: 261 
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. 

Tuh Allah udah ngejamin buat yang rajin shodaqoh, rajin berbagi untungnya bisa 700 kali lipat bahkan lebih. Wah nggak usah bingung-bingung sampe 700 deh, kalkulatornya nggak muat.
Kalkulasinya begini:
Kalo matematika 10-1=9

Tp kalo matematika sedekah: 10-1= 19. Soalnya tiap 1 kebaikan dibalas 10x lipat oleh Allah.
Jadi,

Kalkulasinya begini:

Kalo matematika 10-1=9
Tp kalo matematika sedekah: 10-1= 19. Soalnya tiap 1 kebaikan dibalas 10x lipat oleh Allah.
Jadi,
Semakin berbagi semakin tumbuh ^^
10-2=28
10-3=37
10-4=46
10-5=55
10 - 6 = 64 
10 - 7 = 73 
10 - 8 = 82 
10 - 9 = 91 
10 - 10 = 100 












Ada kisah nyata yang aku adopsi dari temanku. Katanya dia mengamalkan ilmu sedekahnya “ust Yusuf  Mansur”. Kalo punya harta langsung infaq dengan ikhlas dan tulus. Gak pake berat hati de el el. Kebetulan temenku itu ada uang sejumlah 4 juta rupiah. Dia menginfakkan tanpa berat hati hingga uangnya habis. Dan kamu tahu? Allah memang tidak pernah mengingkari janji-Nya. Uang 4 juta itu diganti dengan beberapa kali lipat. Yang tadinya gak cukup buat pergi haji 1 orang, ternyata Allah memberangkatkan haji 5 orang keluarganya. Subhanallah.
Berkah itu indah

Coba juga simak deh firman Allah SWT yang lain tentang sedekah di:
Q.S.Al Baqarah: 267 , Q.S. Al Baqarah: 245 ,Q.S.Al Baqarah: 274 ,Q.S. An Nisaa Ayat 114 

Alhamdulillah yah *gaya syahroni :D* itu kalau untung di dunia. Ada juga yang balasannya ditangguhkan dengan jangka waktu hari, minggu, bulan, tahun bahkan sampai kita udah nggak tinggal di dunia. Tapi tetep kamu gak bakalan rugi. Pahala itu bakal mengalir sampai kamu di akhirat nanti. Ketika nggak ada lagi yang bakal bisa nolongin kamu. Amal-amal mu yang akan menyelamatkanmu dari panasnya  neraka dan sengatan bisa pemangsa. Na’udzubillah yah.

So canangkan mulai dari sekarang rajin sedekah Oke?
1.      Kalo mampir masjid ato musholla usahakan naro duit di kotak amal, yaaaah walopun Cuma cepek rebu :D

2.      Kalo ada yang minta-minta, pengamen kasih daaaaah. Tuh duit yang di kantong emang rezeqinya dia. Yang penting kita ada ongkos buat pulang J

3.      Kalo mo jalan keluar siapin recehan buat pak ogah, tukang parkir and konco-konconya.

4.      Sisihkan tiap bulan buat nraktir temen-temen :D

5.      Beli permen seungkus buat kasih hadiah anak2 :D

6.      Kalo ada yang ulang tahun jangan pelit buat ngucapin ato sekedar ngado cincin, hoho :p

7.      Beli makanan n buah-buahan buat keluarga di rumah.

8.      Kalo lagi jalan-jalan bawa oleh-oleh buat tetangga, temen kantor, temen deket, and mertua :D

9.   Kalo kita minta tolong sama orang, walopun sama anak kecil, kasih shodaqoh biar tuh bocah seneng. Kalo bisa yang sangaaaaat berharga and berkesan banget buat tuh bocah. Contohnya: abis tuh anak menolong kita , kita langsung tarik tangannya, pegang ubun-ubunnya en bilang “ emak doain biar jadi anak sholeh nyang pinter, bakti sama emak, en manfaat lu ya toong. Kaya and berkah idup lu” trus sembur  ubun-ubunnya. Dijamin tuh bocah bakal keingetan sampe dia mo tidur :D

10.  Nih yang paling penting, sisihkan minimal 2,5 % dari gajimu untuk anak yatim(emangnya pajak doank yang minta jatah T_T). Yah cari lah 1 orang kek di lingkungan rumah, tiap bulan dibikin bahagia ^^.
  
   Apa lagi yaaaaa, wah kamu lebih kretif deh. Tambah-tambahin aja sendiri. Oya kalo emang nggak ada uang, terimakasih dan maaf dan senyum itu cukup banget kok buat shodaqoh. Manjur buat obat si doi yang lagi cemberut. Met mencoba yaaa :D moga manfaat. ^^  

  


Gambar: Google
      Jannaty, 22:43 WIB
24 Nopember 2011
28 Dzul Hijjah 1432 H

Selasa, 03 Januari 2012

Kisah Umrah Kilatku





Aku benar-benar menangis. Aku menangis menyaksikan ka’bah berdiri megah dihadapanku. Aku menangis tidak mempercayai aku diizinkan berpijak pada tempat suci ini. Aku menangis menyadari bahwa aku benar-benar menatapnya, ka’bah baytullah.

Ya Allah sebesar itukah anugerah-Mu diatas semua kedurhakaanku? Terimakasih telah mengizinkanku berada di sini. Tempat yang belum tentu semua orang muslim dapat hadir di sini. Menunaikan rukun islam kelima.

Walaupun aku menyadari perjalananku kali ini hanya umrah, tapi aku merasakan kebahagiaan yang sangat. Ketenangan yang menyelimutiku. Rasa cinta-Mu yang menguatkan kecintaanku. I love YOU. Aku mencintai-Mu. Dengan sebenar-benar cinta. Semoga Rabb...

Aku masih memakai tudung putih. Menyadari tempat ini adalah tempat suci, aku berdoa sebanyak-banyaknya. Namun, aku masih terpesona dengan keindahan dan ketenangan di tempat ini. Teman-temanku semua berlalu lalang melakukan persiapan umrah. Aku masih belum mengerti aku harus apa. Aku hanya memerhatikan aktifitas para muslim yang juga hendak menunaikan umrah. Ternyata kegiatannya sama seperti kegiatan sehari-hari. Masih sibuk berlalu lalang belum melaksanakan thowaf dan sa’i.

ukurannya kurang lebih seperti ini. Hanya tingginya tak jauh diatas kepalaku.
Aku sedikit heran di hadapanku berdiri ka’bah berbalut kain hitam. Persis seperti yang selama ini aku lihat di foto atau gambar-gambar. Tapi ukurannya tidak sebesar yang di foto. Dihadapanku ini hanya setinggi sekitar satu setengah meter. Tidak jauh dari situ berdiri pula bangunan kotak serupa, ka’bah berukuran mini berbalut kain hitam. Mungkin ini hanya untuk percobaan sebelum kita benar-benar akan thowaf esok hari.

Aku menatap bangunan kokoh kotak itu dengan tetap terisak. Aku benar-benar bersyukur atas anugerah ini. Namun mengapa sekelebat bayangan aku berada seperti di rumah?. aku takut. Aku takut kalau ini hanya mimpi. Aku masih menangis. Dan seketika aku kecewa bahwa aku ternyata bermimpi. Namun, selang beberapa menit aku berada di tempat suci itu dan masih menatap ka’bah di hadapanku. Aku bahagia. Ternyata ini bukan mimpi. Aku benar-benar berada di rumah Allah.
My dream may will'be come true
Entah untuk berapa saat. Entah setelah itu aku tak tersadar. Hanya saja ketika kubuka mata, aku menatap ruangan tak asing di mataku. Lemari, lampu dan pintu. Aku tengah berbaring di kasur empukku. Ya Allah aku bermimpi. Ternyata aku hanya bermimpi. 
Tangisan itu masih menyisakan isak. Aku ingin benar-benar kesana ya Allah. Betapa bahagianya hatiku saat ini walaupun hanya bermimpi. Aku ingin ziyarah ke rumahMu, ka’bah baytullah. Terimakasih ya Allah engkau berikan bahagia tak terkira walau mimpi. Izinkan kaki ini, hati ini benar-benar nyata berpijak di tanah suci itu. Aamiin.

Allahumma khudznaa ilaa ziyaarati baytiK. Min qabli tuaakhidznaa ilaa jannatiK.
Aamiin. Allahumma Aamiin.






Jannaty 22:14 WIB
03 januari 2012 M
9 Shafar 1433H

Mau Jodoh?


STW
Sholat Tepat Waktu
“Kamu bener-bener udah siap?”

“Hm... nggak tau”

“Beneran, kamu emang udah bener-bener siap lahir batin?”

“Hm... nggak  tau.” Lagi-lagi kujawab sama.

“Kalo emang bener-bener udah siap, kk mau tanya dulu ya?”

“Hm.. nggak ah, takut”

“Ya, yaudah”

“Eh, iya deeeh”

“Kamu jujur ya sama kk”

“Iya, v juga dari tadi jujur.”

“Kalo sholat ashar jam berapa?”

“Hm....suka-suka”

“Kalo maghrib?”

“Hm..sekitar lima menit setelah adzan”

“Kalo isya?”

“Sebelum tidur, hehe”

“Shubuh?”

“Jam lima ato setengah enam” aku nyengir.

“Sehari jama’ahnya berapa kali? Sholat apa aja?”

“Hm.... berapa yaa. Tergantung. Kalo keluar, sholat bareng temen-temen. Paling seringnya dzhuhur”

“Imkan (mungkin) gak kalo semuanya jama’ah?

“Hm... tergantung. Kadang bisa kadang nggak”

“Faktor yang mempengaruhinya dari pribadi atau luar?

“Pribadi juga, luar juga”

“Hm... begini. Kamu coba selama 41 hari sholat usahakan awal waktu dan jama’ah. Jangan ada yang
kelewat. Semuanya kalo bisa jama’ah. Jangankan di rumah, kk yang di pondok juga susah banget. Mungkin kelihatannya sepele, tapi faidahnya besar banget.”

“Hm.. hu um. Awal waktu dan jama’ah ya? Hu um hu um” aku manggut-manggut.
Mau, mau, mau


“Biasanya kita kalo minta sesuatu maunya instan. Tapi kita meremehkan kalo ada adzan. Ibaratnya, kita punya karyawan, semuanya udah kita kasih, gaji, makan dan semuanya. Tapi karyawan itu nuntut terus mau ini mau itu. Gimana coba?”

“Hehe kalo v sih, langsung v pecat” sekenanya aku jawab

“Yah, perumpamaannya seperti itu lah pokoke. Terus...kalo doa sing tenanan(sungguh-sungguh). Ya.. sing tenanan. “

“iya....” aku ber he-em ria.

“Maemnya dijaga”

“Maemnya? Maksudnya?”

“Ya... dijaga. Kadang yang menyebabkan doa kita nggak diijabah itu karena perut kita kemasukan hal-hal yang tidak halal. Biasane itu yang menyebabkan kita malas ibadah, malas sholat wes pokoke malas mengerjakan ibadah lah.”

“oooh v kira maemnya dijaga jangan sampe telat hehe tar sakit gitu..”


“Hmmm bukan. Trus... kalo sujud banyak doa.”

“Tiap sujud atau sujud terakhir aja?”

“Yo... wes sujud kapan ae. And jangan lupa doain kk juga”

“InsyaAllah... kk baik n pasti dapet yang baik juga.”

“Aamiin”


Thanks embunku ^^
Jannaty
02 Januari 2011 M
8 Shafar 1433 H