Rabu, 28 Desember 2011

Di Dua Puluh Tiga


Kado terindah dari Sang Pencipta. Kado terindah dari Sang Pencinta. Kado terindah dari Sang Perindu. Merinduku mengadu dihadapan-Nya. Merinduku bersimpuh memohon ampun-Nya. Merinduku menangis di sepertiga malam-Nya. Begitu indah ujian yang berbuah kesabaran. Berbuah kenikmatan. Berbuah pahala. Berbuah taqarrub. Berbuah surga. Begitu indah semua ciptaan-Nya. Begitu sempurna semua anugerah-Nya. Lantas mengapa harus berputus asa hanya karena setitik musibah yang dianggap samudera.  Dia begitu indah dan penuh pesona. Dia yang lebih pantas diagungkan dibanding semua. Dia. Bukan dia.

Pandang hamparan taman hijau berbunga. Pandang lautan lepas dengan berjuta sirip indahnya. Pandang ilalang, gunung, awan, gemintang yang tiada lelah bertasbih memuji mematuhi titah Tuhannya. Pandang semua lebih dekat. Nikmat yang hanya disyukuri sesaat. Atau keluh yang tiada henti terucap.
Fabiayyi aalaai Rabbikumaa tukadzdzibaan?

Duh Rabb... Kado terindah di dua puluh tiga. Berkurang. Berkurang berkurang. Berkurang jatah waktuku memuji-Mu. Setelah sekian lama aku mengacuhkan seruan-Mu. Berkurang ladang pahalaku. Setelah sekian lama kubuang bekal waktu. Kado terindah ini. Tak kubiarkan sia. Memandang dunia dengan lebih terarah. Indah. Sangat indah.

Mengahbiskan sisa usia bersama. Bersama-Mu, ibu, ayah, keluarga, dan semua teman-teman yang begitu menyayangiku. lOve u all. Becoz Allah. Terimakasih waktu... telah mengizinkan dirimu ada untuk membersamai kami. Terima kasih atas doa yang terlimpah. Love you.  Love you. 

Kupandang kubah indah diantara gemintang dan sabit. 28 Desember 2011 in the night at albarkah mosque. Aku senang mengenal kalian. Thanks Rabb atas semua anugerah yang tiada henti tercurah.
My favorite place ^^
when i'm happy n sad, smiling n crying

Selamat Tinggal Mimpi



Aku dalam masa penyembuhan.

Kamu tahu rasanya ditinggal oleh orang yang kita sayang?
Kamu tahu rasanya dicampakkan oleh orang yang pernah menyayangi kita?
Kamu tahu rasanya diacuhkan oleh orang yang pernah peduli dengan kita?
Kamu tahu rasanya membunuh perasaan yang masih hidup dan tumbuh?
Kamu tahu rasanya mengubur hidup-hidup gambaran wajah, sikap yang senantiasa terekam?
Kamu tahu sakitnya terhempas dari ketinggian?
Kamu tahu rasanya ketika menyadari semuanya hanya mimpi?
Kamu tahu apa yang kulakukan untuk menyembunyikan tangisku dari ibu?
Kamu tahu apa yang aku lakukan untuk mengusir sedihku?

Kamu hanya menambah daftar kehilanganku.
Kamu hanya membuatku merasa lebih sendiri.

Kamu tahu?
Kamu tahu?

Kamu. Tidak akan pernah mengerti seberapa pedihnya.

Lantas haruskah aku tertidur lagi setelah terbangun dari mimpi?
Haruskah aku bermimpi lagi?
Alamku bukan alam mimpi.
Aku  harus bangun dan tidak boleh terbuai.
Aku tidak akan mendampingi pangeran mimpi.
Karena duniaku adalah apa yang aku tatap sekarang.
Nyata.

Dan kamu tahu?
Mimpi itu menyisakan luka.
Luka yang dengan susah payah kuobati.
Haruskah kusiram luka ini dengan cuka mimpi, lagi?

Lukaku belum benar-benar kering.
Perasaanku tidak untuk dipermainkan.
Kamu telah pergi dan aku  sedang belajar untuk menerima itu.

Terimakasih telah hadir dalam mimpiku.
Aku sudah tersadar dari tidur panjangku.

Selamat tinggal mimpi.
Bayty 17:46 WIB
25 Desember 2011 M
1Shafar 1433 H


Kamis, 22 Desember 2011

Pemimpin Itu Harus Arogan





“Ngeliat pake ini apa ini?” Dia menunjukkan mata dan dan lututnya dengan telunjuk. Rasanya ingin sekali kujawab dengan menunjukkan lutut. Tapi tanganku mengarah kemata. Menjawab pertanyaannya bahwa aku melihat dengan mata, bukan lutut. 

Rasanya hatiku ingi berteriak “Aku melihat dengan lutut, Bu.” Lantas kau membalas ucapanku dengan matamu yang tetap melotot “Coba praktikkan kalo kamu ngeliat pake lutut!” dan kujawab “begini ni, Bu!” lalu lututku bergoyang-goyang menengok kanan kiri seolah-olah dapat melihat.

Sayang, aku cuma bawahan yang lemah. Yang bisa diprotes, dimaki, dan dibentak-bentak didepan umum seperti tadi. Dan akulah yang salah tidak bisa berkata selantang dan setegas itu membela diri. Mungkin aku memang salah, bu. Karena jujur ini pengalamanku pertama kali disini  dan aku bingung harus berbuat apalagi. Termasuk katamu yang disuruh melihat bahwa laporanku salah dan tidak diperbaiki.

Hah! Allah saja tidak menghukum orang yang tidak sengaja dan lupa. Lantas kenapa dengan sifatmu yang terlalu tinggi bisa bersikap sekasar itu terhadap anak buahmu. Arogan. Tidak bisakah bicara dengan nada pelan, Bijaksana selayaknya pemimpin berpendidikan tinggi yang tahu etika?

Yah, semua juga tahu sifat dan tabiatmu, dan aku pun (dipaksa)  mengerti itu. Dan tanpa pernah kutahu pernahkah kau berusaha mengerti dan menghargai pekerjaan anak buahmu. Yang kutahu, kalau ibu moodnya oke kau bersikap royal dan menerbar senyum yang paling merekah. Dan kalau kau lagi gak mood kau siap menerkam dengan caling an tandukmu yang perlahan keluar.

Huft. Maaf bu jika kuharus berkata demikian. Aku simpati padamu. Sungguh. Kau cerdas, bijaksana, Ilmumu pantas diacungi 10 jempol. Aku kagum dengan prestasimu yang menjulang diusia mudamu. Sampai kepala empat sekaran kau berhasil membawahi 3 unit sekolah, Guru teladan dan usahamu menyebar hampir di seluruh pelosok jawa. Aku sungguh kagum. Tapi mengapa kau rusak semua image ku padamu menjadi begitu buruk. Akibat nila setitikrusak susu sebelanga.
Tolong kontrol emosi. Jika kau tidak suka terhadap seseorang karena alasan pribadi, jangan dibawa dalam urusan pekerjaan. Objektif dalam menilai. Jangan pernah pilih kasih. Hargai jerih payah kami.

Ingatkah kau. Melarang sesuatu. Salah sedikit harus diganti. Tidak boleh ada tip ex salah ejaan, spasi, kapital semua harus serba sempurna. Kami berusaha untuk itu, dan kami mengerti itu memang kewajiban kami memberikan yang terbaik. Tapi, tolong profesional bu. Pernahkah kau sedikit saja mengoreksi hasil kerjamu? Bahkan menyalahi format pun, kau tidak pernah memperbaiki.

Hah! Rasanya aku ingin teriak “KABURO MAQTAN!”

Tapi kau guruku bu. Kau tetap harus kuhormati. Biarlah Allah yang memberimu petunjuk. Kami muridmu, selalu mendoakanmu, yang menebar cahaya ilmu, mengalirkan cahaya ilmu meski dengan cara yang kadang memuat kami terluka. Allahummahdinaa.

Satu yang menjadi pertanyaanku.

Aku, entah dengan yang lain. Setahuku serupa meski tidak sama. Entah enggan, sungkan atau takut jika bertemu denganmu. Apakah karena kharismamu yang begitu memesona. Atau wibawamu yang begitu “menyeramkam” kau begitu disegani.

 Apakah jika suatu saat aku menjadi peminpin aku harus bersifat sepertimu sehinggaa bisa “dihargai” semua anak buah? Apakah aku harus bersifat pepertimu yang menasihati dengan nada tinggi, menyindir dan melotot didepan banyak orang? Apakah harus begitu, Bu?
Tapi yang jelas aku sama sekali tidak, bahkan amat sangat todak nyaman sekali dengan perlakuanmu. Semoga Allah mengampuni dosaku dan dosamu. Aamiin.

Resto Finfin 22:33 WIB
05 Desember 2011 M
09 Muharram 1433 H

Minggu, 11 Desember 2011

Hape Bagus Itu Perlu


Wew. Kamera oke. Video call oke. Streaming kenceng. Musik full. Memory gede. Pesan full.  Body tipis. Layar sentuh. Tv. Radio. Dual sim card.

SEMPURNA 

Gaya.model dan bergengsi.

Idealisme. Sampe sekarang aku bertahan dengan hape buluk beriku. Layar tanpa warna dan yang terpenting batre bertahan lama, bisa telpn dan sms. Udah kecemplung cat, jatuh berkali-kali tetep tahan banting. Tetep bisa nyala and berkualitas. Hoho itu menurutku. Setia dan gak pernah ngambek.
elegan khaaaan? :D
Memang aku (Gak) mampu beli. aku pernah punya pengalaman dengan hape quranku yang kusayang-sayang. Ada tafsir haditsnya. Doa-doa. Alquran 7 bahasa terjemah 30 juz. Touch screen, dual sim. Belum sampai setahun  sudah banyak ngadatnya. Batere beberapa kali kembung. Charger sudah hampir 2 bulan sekali ganti. Jatuh sekali aja udah remuk. Hah pokoknya bikin nyesek sek sek. Hiks.

Mau beli lagi pikir-pikir deh. Jadilah hape emakku kupalak. Hihi gak lah dikasih gitu loh. (memberi karena terpaksa ding :p)

Hape bagus yang multi fasilitas gitu juga bentar-bentar aku ngenet. Bentar-bentar dengerin musik, video, wah melalaikan banget deh dari kerjaan and ibadah. Senyum- senyum sendiri hehe bukan gila loh, Cuma dikit gak waras hihi. Jadi telah kuputuskan untuk tetap setia pada buluk berry ku J

Eh, simak ceritaku. Ternyata hape bagus itu perlu. Banyak fasilitas bakal negmudahin kita buat kerja. Ngenet tinggal buka. Nih contohnya pas kegiatan uasku membutuhkan bel dadakan. Soalnya kalo pake bel dari sekolah nanti suaranya rancu  sama bel smp. Nah muter-muter deh nyari nada dering hape yang bernuansa bel. Kubuka satu persatu nada dering dari hape buluk berry pllyphonic ku. Hehe gak nemu. Jadilah temanku menyodorkan hape androidnya, wew hape dengan buyi bel siap dinyalakan. Wah emang ternyata hape bagus dengan multy fasilitas itu perlu.

Wah terus kesimpulannya apa dunk? Pake hape buluk beery apa black cerry? Hoho keuputsan ada di kamu masing-masing. Mau pake apapu dimanapun kapanpun pertimbangkan baik buruknya. Kalo aku tetep setia sama buluk berry ku. Yang seti, gak pernah ngambek and  bandel. Aku gitu loh, cewek setia sama soulmate tercinta.

Tapi......
...............
...........................
......................
eng ing eeeeeeng

Teuteuuuuup melirik si imut android yang keren abiiiiz. Hoho :D

Sunksang
Gedung Ilmu 09:09 WIB
05 Desember 2011 M
09 Muharram 1433 H

Kamis, 24 November 2011

Cerita Langit


Pandanganku beralih pada seorang kakek dengan punggung karung berisi kardus2 bekas. Bukan itu yang membuat hatiku terenyuh. Tapi kedua kakinya yang hanya ditopang dua tongkat dengan kaki mengatung dan terseret-seret. Pelan sekali beliau “berjalan”.

“Cuma karena pengin makan ya, Mbak?” sepupuku ternyata juga memperhatikan orang yang berjalan di pinggir jalan raya itu.

“Bukan cuma itu. Coba liat! Orang yang kayak gitu masih mati-matian menjaga harga diri. Nggak minta sana-sini. Apalagi menghalalkan segala cara.” Pandanganku tak berpindah pada kakek bertopi lusuh yang menunduk, mungkin menjaga keseimbangan tongkatnya.
Sahhil umuurahu Ya Rabb...
Kami; aku, bapak, emak, bule, pakle segera meluncur ke lokasi, menjenguk tetanggaku yang baru saja melahirkan. Aku ragu melintas jalan. Tak tega rasanya mendahului kakek yang bersusah payah berusaha berjalan mencapai tujuan. Kulihat buleku menghampirinya dan memberikan rupiah, entah berapa. Hatiku terketuk, mengapa daritadi hanya mengiba tanpa berinisiatif melakukan tindakan seperti bule?.Aku merogoh kantong. Kosong. Kuingat-ingat dimana menyimpan uang. Ah ternyata memang aku tak bawa. Tepatnya memang tak ada uang. Hatiku miris. Sakit. Maaf kek... aku tersadar betapa kaya itu penting. Sangat penting. Kaya untuk si papa yang lemah. Kaya untuk menegakkan kalam-Nya. Huft maaf Rabb..
Allahummaghfirlahu...
Selang 5 menit kami sampai di rumah berlantai 3. Pagarnya tinggi tertutup rapat. Di terasnya terlihat taman kecil. Ada kuburan ari-ari yang disinari lampu kecil di taman itu. Sang tuan rumah mempersilakan kami masuk. Hmm sebenarnya aku ragu datang kesini. Aku hanya takut iri menyaksikan rumah megah baru tetanggaku, takut tidak bisa menjaga hati. Tapi bagaiamanapun hidup tidak hanya untuk memikirkan hal dunia. Kita mesti melakoni dengan baik semua skenario yang telah dipersiapkan.

Kami memijak anak tangga yang dilapisi marmer. Menuju lantai dua, pandanganku menyapu seisi rumah. Minimalis dan banyak ruang. Tidak semegah yang aku bayangkan, walaupun kenyataannya memang tergolong mewah. Ruang tamu elegan, dapur minimalis, ruang keluarga, kamar mandi, musholla. Ingatanku kembali pada si kakek renta tadi. Sudah sampai manakah beliau berjalan. Miris rasanya menyaksikan tanah yang kupijak, sang kaya raya usahawan dengan si kakek yang berjuang untuk melanjutkan hidupnya.

Obrolan kami tak lain tak bukan masalah bayi. Yaaa beruntunglah kau nak dilahirkan oleh keluarga berada, tante doakan biar menjadi anak yang sholihah dan bermanfaat bagi sesama. Aamiin. Kelak orag sepertimulah yang harus membantu mereka-mereka yang kekurangan.

Aku akan berusaha menjadi si kaya yang shaleh. Tidak sombong dan menebar pahala dimana-mana. Menjadi salah satu sarana pertolongan bagi mereka yang membutuhkan. Tergambar sudah peta usaha di otakku. Tak sabar rasanya ingin kutumpah semua dalam alinea. Tapi haruskah disini? Hoho sabaaaar, terlampir yaaa :D
Apapun doakan yaa moga semua lancar dan dipermudah Aamiin. Istajib du’anaa ya Rabb...

ketika ia bercerita
Selalu ada berkah di setiap siaturahmi, kebersamaan, peristiwa dan aneka drama yang DIA tunjukkan. Semoga bisa diambil pelajaran tiap kali langit bercerita pada bumi. Aamiin.


Jannaty, 22:10 WIB
24 Nopember 2011 M
28 Dzul Hijjah 1432 H

First Love


 Mungkin ini dia namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. Subhanallah.. dia begitu memikat. Kupandang tiap senti wajahnya. Anggun, natural, apa adanya, dan senyum tulusnya lah yang membuatku tertawan. Aku ingin memlikinya, merasakan selalu ada bersamanya. Meyentuh pipinya, mengecup keningnya, mendekap erat dengan sepenuh jiwa. Ingin kuhamburkan semua kata sayangku padanya. Cinta. Kupanggil kau dalam diamku. Meski entah siapa engkau.

Melihat senyummu, meski hanya sebuah foto mengingatkanku pada sosok impian yang hanya kujumpai 14 bulan di bumi. Putri Indah Lestari. Si cantik nan mungil yang kunanti kehadirannya selama 14 tahun. Yang kurapal doa tiap ba’da Jumat di pojokan musholla. Kupohon kehadirannya untuk menemani sepiku. Hanya 1 tahun dua bulan engkau hadir di keluarga yang begitu mencintaimu.

Dek sayang..... mbak sayaaaaaaaaaaang banget sama adek.... 

Dek tahu gak? Dulu adek tuh gak pernah mau mbak gendong. Padahal kan kita jarang banget ketemu. Eeh pas adek ke pondok nyambangi mbak, adek nangis kalo dipegang huhu ;( tp gak papa deh tar kalo dah gede kita jalan bareng yak? Mbak ajak muter2 deeeh... mmuah mbak sayang banget... jd kangen kamuuuuu :* :* :*

Dek lagi apa sekarang? Pasti maen seru-seruan ya sama para bidadari? Huhu ;( curang ni mbak gak diajak... salam ya buat mereka, tungguin mbak disamping sungai madu dibawah pohon candu, gitu yaaa... misyu so :*

Adekku sayang... orangtua kita semakin renta. Usia merabun ingatan dan kegagahan tubuhnya. Jujur ya dek... mbak kadang gak tega. Pengen banget nangis kalo melihat mereka... mbak gak bisa melakukan apapun. Tolong bisikin bidadari ya biar mereka jg mendoakan keluarga kita ;)

 Adek jangan kangen mereka dulu ya...  nanti aja jemputnya. Pokonya tugas adek cuma nyiapin kereta kencana n istana megaaaaaah untuk ortu kita
J

Kamu baik-baik disana ya sayang... mbak, emak, bapak en kita semua sayang banget sama kamu..
(cipika cipiki, kening, idung , dagu, peyuuk :*)

Loh kok jadi curcol. Balik lagi ah sama first love. Coba kamu perhatikan deh senyumnya, lesung pipitnya, tatapannya, anggunnya, ketulusannya, kepolosannya... ;)

Adekku cayang

wajah mungil tanpa dosa. Cantik, anggun bersahaja. Tanpa polesan. Hanya dengan senyum ketulusan. Cantik lahir batin. Adikku cayang.... :* cubiiiiiiiiiiit :* gemeeeesy :*


Jannaty, 19:08 WIB
 24 Nopember 2011
28 Dzul Hijjah 1432 H

Rabu, 09 November 2011

Sebaris Doa Senja


Rabb...
Menengadah
Menyesap pedihnya hati.
Terhujam pelan menusuk
Sakit Rabb... sakit...
Bias.
Tak boleh jatuh
Meski setetes.
Tak kuasa Rabb...
Bersimpuh mengharap Kau sudi menyeka
Tenangkan
Sakitnya jiwa









Bayty, 17:46 WIB
09 Nopember 2011 M
13 Dzul Hijjah 1432 H

Selasa, 08 November 2011

SPAM


Untukmu yang telah menjadi dan menjadikan
Kurangkai aksara
Terangkum satu
Satu dua tiga
Sama.
Spam
Sampah.

Bayty, 22:33 WIB
08 Nopember 2011
12 Dzul Hijjah 1432 H

Gambar: Google

Selasa, 18 Oktober 2011

Surat Cinta Majnun


Bogor, 1 qabla ‘Ied Adha
Di bumi cinta-Nya
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Atas nama cinta-Nya…
Jangan terlalu berlebihan menilai hamba yang penuh dengan kedhoifan dan sarat kenistaan. Dek Kiki eh Kiky yach? Atas nama cinta-Nya aku ucapkan terima kasih atas kesediaan untuk menulis surat & memberikan penilaiannya. Tapi tak layak bagi kita mendapatkan sanjungan dan pujian. Karena keduanya adalah milik-Nya semata.

Terimakasih atas doanya, mudah-mudahan kita selalu mendapatkan rahmat dan cinta-Nya. Dunia, akhirat. Amien. Dek Kiky saya tidak memiliki pengalaman yang serius dan prestasi yang prestisius dalam tulis menulis. Saya hanya ingin mencinta-Nya walau hanya dengan bait-bait syair, saya hanya ingin merindu-Nya walau hanya dengan menyebut-Nya dalam goresan tinta. Prestasi bagiku tak ada apa-apanya bahkan dunia dan seisinya tak kuinginkan walaupun kubutuhkan. Tapi itu semua tak menjadi penghalang dalam berjihad mencari cinta-Nya.


Soal “bibir yang terkatup membiru (lesu membiru)” itu adalah metafora bagi suatu keadaan hamba yang memasuki ranah “tajalli dan takhalli” untuk istilah ini cari sendiri yach, biar kreatif gitchu. Kemudian “dahaga sebagai Qais” ialah dahaga cinta yang tak mengenal apapun juga selain cinta-Nya. Ingat bukan kisah cinta Qais dan Laila.

Dek Kiky, maaf saya belum mempunyai isteri atau anak. Tega-teganya dek Kiky memvonis seperti itu, tapi tak apa-apa saya juga mengerti sebenarnya itu hanya bahasa pertanyaan yang diselimuti rasa malu sebagai perempuan. Basa basi khan?.

May Allah Bless you.
Hasyim Isra



Surat balasan yang membuatku berdecak kagum. Bukan saja bahasa penanya yang lembut tapi juga ketawadhuan dan pancaran ilmu pada tiap kata yang digoreskannya. Tak terhitung berapa kali aku membacanya. Seperti menemukan sosok ‘Fahri’ dalam novel ‘Ayat-Ayat Cinta’ nya Kang Abik.
Sebut saja Hasyim. Lelaki yang kukenal melalui puisinya yang dimuat pada salah satu majalah muslimah. Mulanya aku hanya menanyakan makna bahasa puisinya yang sulit kupahami. Dan bahasa pena dalam surat balasannya benar-benar menyihirku untuk mengenalnya lebih jauh.

***

Ass. Af1 ganggu. Miss……….iii
Misssiii… mau denger NSPnya boleh? G brlbihan kan klo q mnyimpulkan itu kprbdian orgny. Btw swra sndri y? ^^

Seperti biasa aku memulai sms terlebih dahulu. Untuk menanyakan hal-hal seputar agama atau sekedar mengirim kata-kata bijak.

Ass. Please. Everything from us its from HIM, you are also from HIM and for HIM. NSPnya by Muammar ko. Kebagusan atuh kalo suaraq?!

Aku memisscallnya beberapa kali sekedar mendengar nada dering ayat yang dilantunkan dengan indah oleh Muammar ZA, Sang Qori Nasional.

“Halo”. Suara disebrang telepon. Yaaaah kok diangkat. ‘ Klik’ langsung aku putuskan.

Ass. Af1 td tmenku yg ngangkat. Kataq jgn, but dia penasaran, coz  kukasih nama di contac “huurul ‘iin”. Sry kalo g setuju.

Ha?? Huurul ‘iin? Bidadari yang bermata indah. Subhanallah amat sangat membuatq tersanjung dan mesem-mesem tak berhenti.

Ass. Terlalu berlebihan dan sngat brlbihan menyebutku huur… everything from us its 4 him. Thx dah mw dgnggu.

Wass. Mgkin qt ditakdirkan untuk saling melebih-lebihkan. Btw its no problem.
***
Lagi-lagi kubaca salah satu puisi Hasyim yang dimuat disebuah majalah. Dan kubaca pula surat balasan yang kedua. Ribuan kalipun rasanya aku tak akan pernah bosan.

السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Semoga silaturahim ini bukan sekedar permainan kata
Semoga silaturahim ini akan lebih bermakna
Semoga silaturahim ini jauh dari murka-Nya
Semoga silaturahim ini lebih mendekatkan kita pada-Nya
Semoga silaturahim ini……………….Ya Rabb
Segala kebaikan kami mohon dari-Mu
Semoga… Ya Rabb. Amien…

بسمه أبتدأ و أنتهى
Dek Ky yang dirahmati-Nya. Amien…
Selaksa maaf, karena baru sekarang saya bisa membalas surat yang kedua. Salam sejahtera kakak sampaikan, sebagai bayar hutang atas salam Dek Ky yang dititipkan lewat Ihat.


Dek Kiky…
Mencintai-Nya tidak harus menafikan cinta kepada selain-Nya. Nabi Muhammad SAW adalah sufi agung dan tidak ada seorang sufi manapun yang mampu menandingi maqam beliau disisi-Nya. Akan tetapi kita tahu beliau berkeluarga, beliau pandai berbisnis, beternak, berpolitik dll. Jadi jangan sampai kita dengan dalih mementingkan muamalah ma’allah meninggalkan muamalah ma’annaas. Jadi intinya kakak sangat kagum dengan mujahadah dek Kiky yang begitu menyala-nyala. Sekali lagi baaru sekarang kakak menemukan sosok Rabiah El Adawiyah diabad modern ini. Kakak begitu kagum dengan Rabiah El Adawiyah karena cinta kepada-Nya begitu mempesona. Mudah-mudahan dek Kiky menjadi penerusnya. Amien…

Yaghlii fidzhihnii...

Dek Kiky…
Sebenarnya tidak ada rahasia khusus biar puisinya bagus and menyentuh (versi dek Kiky, nggak tahu versi yang lain) jelek and menyeruduk kali… hehe…


Penjiwaan dan penghayatan memang diperlukan, bahasa yang tinggi juga perlu biar tinggi banget Dek Kiky bikin puisinya diatas awan aza hehe… sorry. sebenarnya bahasa tidak terlalu berperan, banyak puisi yang bahasanya ringan dan semua orang pun mafhum bin paham, tapi maknanya begitu mendalam, biasanya puisi seperti ini beraliran epik dn satirik. Untuk sementara kakak memang menggeluti dan berkelahi dengan aliran hymne dan ode. Namanya juga amatiran. So, yang pasti banyak baca puisi karya orang-orang terkenal sampai orang-orang ang tidak dikenal (contohnya; k) he..he…



Dek Kiky…
Kakak tidak begitu paham dengan arti mencintai-Nya. Jadi jangan terlalu disematkan bahwa kakak melebihi dek Kiky. Kita sama, tak berbeda, kita sama-sama berusaha dan berjuang menggapai cinta-Nya.



لا فضل بيني و بينك

Insya Allah kita akan berusaha memahami arti cinta yang sebenarnya. Seprti cinta para rasul-Nya, para auliya-Nya, para pencinta-Nya. Cinta-Nya ibarat samudera yang luas, sedangkan hambaa sendiri mengarungi samudera asmara-Nya sebagai nahkoda dalam bahtera kefanaan. Hamba berteman angin dan bintang-bintang. Hamba berlayar sendiri.

Ya Rabb…
Aku bukan manusia suci
Yang mencinta-Mu tanpa berbagi
Ya Rabb…
Ku merindu-Mu
Bagai seruling merindu
Di pepasiran mendebu
Ya Rabb…
Aku ingin mencinta
Dengan segala
Biar mereka berkata;
“ Kau ini gila!”
Oh…sungguh indah cinta yang menggila.
(Dari pencinta, Dari Perindu)
Aku Bukan Manusia Suci
Yang Mencinta-Nya Tanpa Berbagi


~Hasyim Isra ~



Ya Allah… surat ini membuatku semakin mengaguminya. Aku benar-benar tergila-gila pada orang gila. Gila akan cinta kepada-Mu. Maaf Rabb… maaf atas kekotoran hati ini. Maaf atas ketidakmampuanku mengendalikan hati. Jika ia jodohku dekatkan dengan cara-Mu. Namun jika bukan mohon beri petunjuk hati ini agar tidak berlarut. Engkau Maha Tahu apa yang tidak kuketahui. Tawakkaltu.
***
Hapeku berdering. Sms masuk.

Ass. Ukhti blh gak klw sy ingin lbh tau banyak tntg ukhti? Af1 klw kurang sopan. Wass.

Aku kaget. Antara gembira dan harap-harap cemas menafsirkan sendiri makna sms itu. Semoga pucuk dicinta ulampun tiba. Tapi aku segera menetralisir hati.

Ma’dzirotan ya akhi. Maksudnya apa? Kalo niatnya baik insya Allah… its no problem.

Maf sy kira lbih baik saya bicarakan lwt surat aja yah? Gak pa2 kan?.

Gpp..melalui surat semuny lbh jelas n lbih rinci kali y? I’ll wait ur letter.

Be patient please. May Allah Bless Us.
Jujur hatiku berbunga-bunga. Dia bagai embun pelepas dahaga. Seseorang yang menempati posisi lebih dari teman menurut hatiku. Sosok “ Fahri” Ayat-Ayat Cinta dimataku. Yang santun, lembut, cerdas juga mahir berbahasa Arab dan Inggris. Komunikasi kami hanya via surat dan sms. Itupun jarang. Jangankan bertemu, telepon saja kami tak pernah.
***
Hari berganti bulan. Tak ada kabar apapun dari Hasyim. Nomor hapenya tidak aktif. Aku mencoba menghubungi temannya. Hapenya dijual katanya. Its no problem.

Bulan berbilang, suratku yang ketiga tak kunjung dibalas. Setidaknya jika memang ada kekonyolanku dalam surat itu, taka pa ia acuhkan. Tapi untuk pertanyaanku seputar ilmu, mohon dijawab.

Aku tenggelam dalam rasaku sendiri. Gelisah, gundah, sedih, berharap dan kecewa. Laksana Laila bagi Qais. Laa taj’alnii Laila. Jangan jadikan aku Laila. Menjadi majnun karenamu. Ya Rabb… maaf aku terombang ambing dalam kebodohanku sendiri tanpa mampu berbuat apapun. Aku masih punya malu Rabb. Apa mungkin aku harus mengemis kasih terhadap orang yang sama sekali tak tahu keadaanku ini. Maaf Rabb… kenapa ia harus membawaku terbang lalu tiba-tiba menjatuhkannya? Sakit. Apa yang kamu lakukan wahai Hasyim?. Tahukah kamu aku tercabik-cabik disini. Menjadi pujangga seketika. Menuliskan berbait puisi dan surat tanpa pernah berani mengirimkannya. Tiap detik hatiku hanya memanggil namamu. Aku bertahan untuk menunggu balasanmu.

Tuhan… mari berbincang
Kutanya tentangku nanti juga sekarang
Apakah sebab adakah jawab
***
Setahun berlalu.

Buat yang masih bertahan nencintai seseorang yang sudah pergi.
“ Hal menyedihkan dlam hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta, hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu & kau telah menyia-nyiakan bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau sekarang pun dia sudah tak layak, 10 tahun dari sekarang pun dia juga tak akan layak. Biarkan dia pergi… lupakan! ”

Maaf Rabb...
Aku tersentak. Menangis.
Buat yang patah hati.
“ Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya & akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya. Tantangannya bukanlah bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran & hikmahnya.”

Kata-kata Burhan Sodiq dalam bukunya ‘ Ya Allah Aku Jatuh Cinta’ membuatku merenung. Terisak menyadari apa yang semestinya aku lakukan. Duhai Rabb… syukurku… terimakasih telah menjawab semua pertanyaan dan resahku melalui buku ini. Kubaca lagi,

“ Cinta ibarat kupu-kupu. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan ia terbang. Ia akan menghampirimu disaat kau tak menduganya. Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerimanya. Jadi tenang-tenang saja, jangan terburu-buru & pilihlah yang terbaik.”

Aku mengangguk dalam diam.

Buat yang tipe playboy / playgirl.
“ Jangan katakan ‘aku cinta padamu’ bila kau tidak benar-benar peduli. Jangan bicarakan soal-soal perasaan bila itu tidak benar-benar ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau berniat mematahkan hati. Jangan menatap kedalam mata bila apa yang kau kerjakan cuma berbohong. Hal terkejam yang bias dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tak berniat sama sekali tuk menerimanya saat ia terjatuh.”

Air mataku kembali menetes.

Hasyim…
Terimaksih untuk pelajaran berharganya..
Terimakasih telah membuatku kuat dalam rapuh
Terimakasih telah mengajariku arti memahami
Terimakasih telah mengasah ketegaranku..
Terimakasih untuk semua..
Tarbiyah yang penuh perjuangan namun berbuah berjuta kenikmatan. Insya Allah.

Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan. Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan. Walau kadang sedih, kecewa dan terluka, tapi jauh dibelakang itu Dia sedang menyiapkan yang terindah untuk kita.

“Dan Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar” Q.S. Ath-Thalaq : 2.

Innallaaha ma'anaa
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yan keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji ( pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Q.S. An- Nuur : 26.
Tawakkaltu ‘alallah.

al faqiiroh wal haqiiroh
DMS
( Syauqy Al Adawiyah )
gambar: google