Aku melongo. Kaget. Kudapati pesan
masuk di ponselku tertulis dari Salim A Fillah. Tergesa kuletakkan tasku di
sudut ruang. Aku duduk dan kembali memperjelas nama yang tertulis di pesan
masuk. Benar-benar dari Ustadz Salim.
Berbeda sekali dengan orang yang
kadang sok sibuk. Mendiamkan berhari-hari dan berbulan-bulan orang yang
mengontaknya. Padahal mereka saling kenal.
Inilah beberapa buku karya Salim A Fillah :)
Beberapa foto
Salim A Fillah
Bayty, 19:35 WIB
Kunyalakan kipas angin. Radarku mulai
mencari sinyal kronologi kenapa beliau bisa mengirim sms padaku. Siang tadi
memang aku menyimpan nomornya. Nomor yang kudapat dari temanku. Mungkin suatu
saat aku perlu menghubunginya, maka
kusimpan nomornya. Radarku menemukan sinyal rahasia. Maka kubukalah log
panggilan keluar. Benar saja. Teryata aku meneleponnya. Tidak sengaja. Sungguh tidak
sengaja.
Dalam kebingungan membalas smsnya
atau tidak, aku sibuk mengagumi beliau. Sungguh, smsnya jauh dari terkesan
sombong. Padahal, hanya menanggapi telepon yang tak terangkat dari orang yang
tak dikenal. Itupun kepencet hanya sekali. Bahasanya santun dan ramah. Mungkin
bisa saja yang kepencet itu orang iseng, kan? Tapi beliau tetap meresponnya
dengan baik.
SMS yang hanya beberapa kalimat itu
memberikan begitu banyak pelajaran. Sepenting apapun kita dan setinggi apapun
jabatan kita, kita tetap harus ramah kepada siapapun. Merespon sekecil apapun
hal yang kita terima. Apalagi jika itu menyangkut kepentingan orang banyak.
Dalam balutan bahasa yang santun
itu, beliau juga menyelipkan satu adab yang sering kita lupakan. Sindiran yang
sangat halus. Namun sungguh, aku tak sengaja memencet kontaknya. Jika pun
berniat menghubunginya, tentu aku akan mengkonfirmnya terlebih dahulu melalui
SMS.
Aku hanya orang biasa. Mendapat sms
dari penulis idola yang tak disengaja sungguh membuatku bingung dan heboh
luar biasa. Kutanyakan teman-temanku apa yang sebaiknya aku lakukan. Hampir saja
aku tak berani membalas SMSnya. Namun, sungguh tak beretika jika aku demikian. Maka
atas saran teman-teman kubalaslah SMS beliau dengan redaksi sebagai berikut,
‘Alaikumsalam. Afwan Ustadz
jika sudah mengganggu aktifitas Ustadz. Saya ingin menyambung silaturahmi
sahabat saya yang ada keperluan dengan Ustadz terkait buku yang ditulisnya.
InsyaAllah dia memiliki hajat hendak mewawancarai Ustadz. Jka Ustadz berkenan, nanti akan saya sampaikan ke sahabat saya
tersebut. Jazakumullah khoiron katsir. Fita (FLP Bekasi)
Alhamdulillah. Lega.
Terima kasih Ustadz atas
pelajaran berharganya. Semoga para “petinggi” dan “pembesar” bisa tetap ramah
kepada siapapun. Merespon dengan baik apapun yang datang, baik yang terkenal bahkan
yang tak dikenal.
Seperti SMS cinta Salim A Fillah
hari ini. SMS cinta yang membuat kami (aku dan teman-teman yang mengetahui SMS
beliau ini) semakin mengaguminya. Sebuah SMS sederhana yang penuh makna. SMS
cinta. Cinta karena ukhuwah, tentunya. Karena Tuhan dan Nabi kita sama. Allah Robbunaa
wa Muhammad nabiyyunaa.
Hmm ... Mau tau nggak apa SMSnya?
Inilah SMS balasan dari seorang penulis terkenal kepada orang yang tak pernah dikenal. :)
Assalamu’alaikum. Mohon maaf
saudaraku yang baik; kami sedang dalam acara/keperluan ketika ditelepon. Jika ada
yang dapat kami bantu; mohon berkenan SMS dulu. JzkmLlh khyrn.
Bahagianya Merayakan Cinta |
Bersama Dr. Abdurrahman Jamal, Pimpinan Darul Quran wal Sunnah yang membina lebih dari 1600 halaqah tahfizh Al-Quran di seluruh Jalur Gaza. foto: Sahabat Al-Aqsha |
Salim A Fillah bersama isteri |
Bayty, 19:35 WIB
Jum’at, 25 Oktober 2013 M
Dzul Hijjah 1434 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar