Selasa, 10 November 2015

Dicari! Calon istri

"Ada yang punya kenalan hafizhah siap menikah? Usia 23 th ke bawah, dan good looking? PM me please ..."

Wew. Baca status itu di facebook, aku nggak betah buat nggak komen.

"Waduh, persyaratannya :D
Pasti ikhwannya hafizh qiroah sab'ah, jago baca kitab kuning, paham quran beserta tafsirnya. Usia di bawah 30. Tampan. Dan mapan. :D"

Jleb. Aku nggak tahu apa yang aku rasa. Campur aduk. Antara mau ngaca atau mau nabok. Kenapa sih, good looking jadi syarat utama? Emang cowok sekayak gitunya, ya? Trus, kalo nggak good look, nggak mau, gitu? Mau yang sempurna? Cantik. Muda. Hapal quran pula.

Weks. Apa hak aku menghakimi orang? Setiap orang punya kriteria sendiri kaleee. Terserah doi dong mau kayak gimana. Nggak ada urusannya, kan, sama aku? Lebih baik nyari yang pasti dan jelas begitu, kan, ketimbang doi mainin banyak cewek tapi nggak dinikahin?

Pfiuh. Jadi pingin tau se-OKE apa cowoknya sampe bisa-bisanya njaring cewek secara publik begitu. Kalo doi beneran KECE, kalo memble?

Sumpah, aku jadi ngaca. Apa aku se-blagu itu, ya? Menerapkan kriteria tinggi tapi aku nggak tau diri? Aku lupa ngaca kali, ya? Aku pingin yang jadi suami aku tipe A B C D. Tapi aku lupa sama kualitas diriku sendiri. Aku ini siapa? Punya apa? Apa aku sebegitu lupa diri?

Pffff. Aku jadi pingin ngoreksi lagi kriteria suami idaman. Tapi, apa salah ya aku mengharap yang A B C? Yaaa nggak salah, sih. Sama kayak cowok tadi nerapin kriteria calon istri. Trus? Yang jadi masalah adalah, itu bukan harga mati, Beb. Bukan. Kata kanjeng Nabi, kalau ada ikhwan sholeh nan berakhlak baik datang melamar, jangan ditolak. Cuma dua itu, kok. Bonus plus-plusnya alhamdulillah kalo pas sama kriteria. Kalo nggak? Setidaknya kita punya ketertarikan. Keridhoan dia bakal jadi pendamping hidup kita. Nggak ada manusia sempurna, Beb. Nggak akan ada yang ideal.

Trus, apa kriteria aku terlalu tinggi? Good looking? Ya iya, sih. Hapal quran? Yaaa siapa yang nolak? Tampan? Mapan? Hafizh quran? Trus, apa bedanya aku sama cowok di pesbuk tadi? Brrrrr.

Makanya ngaca. Tau diri.

Eh, tapi kriteriaku nggak saklek-saklek amat, kok. Aku cuma cari yang cocok, nyaman, nyambung ngobrolnya, sholeh n akhlak baik mah harga mati, ya. Nggak perlu ditulis. Yang paling penting, dia pinter ngaji. Itu aja. Kalo aku mati, trus siapa yang ngajiin aku kalo suamiku ngajinya blentang-blentong? Siapa yang ngajarin anak-anakku kalo ayahnya ngaji aja masih dieja. Itu aja, kok. Nggak repot. Good looking? Yaa setidaknya, menentramkan kalo dipandang. Ou, ou, ou ... Jadi nggak sabar pingin tau wajah kamuuuu. Siapa, sih, kamu? Mumumu :*

Loh? Kok jadi ngelantur?
Rrrrrrr

10112015 M
Muharram 1437 H

Tidak ada komentar: