Selasa, 03 November 2015

Menjadi Bagian dari Mimpi Orang Lain

Yang menciptakan kesuksesan bagi kehidupan saya adalah diri saya sendiri. Sampai kapan saya akan menjadi bagian dari pewujud mimpi orang lain dan melupakan mimpi-mimpi saya sendiri? bersusah payah, terlalu ngoyo dan berambisi demi merealisasikan cita-cita orang.

Saya terlalu fokus dengan kewajiban yang sejatinya adalah bukan sebuah kewajiban. Saya harus segera melangkah dan berlari. Mengejar ketertinggalan dan menyambung estafet kesuksesan. Saya harus fokus dengan diri saya sendiri. Saya nggak mau memikirkan apa yang dicapai orang. Saya nggak boleh menjadi ekor yang hanya bisa berpangku tangan. Selalu teriris tiap menyadari diri sebodoh apa. Menyiakan banyak waktu demi hal-hal nggak penting. Ya, kali ini kesehatan hati jauh lebih penting ketimbang rasa hati sendiri.

Saya. Saya punya kehidupan. Punya keinginan. Dan berhak merasakan kebahagiaan. Saya nggak akan selamanya menjadi kaki dan tangan bagi mimpi mereka. Seluruh anggota tubuh saya bertanggung jawab untuk mewujudkan mimpi yang saya punya. Saya harus memiliki plan yang jelas bagi hidup saya mulai sekarang.

Karena hidup tidak sekadar berjalan kemudian mati. Hidup yang saya miliki harus berkualitas. Hidup berarti. Dan meninggalkan jejak keemasan setelah saya mati. Hidup saya adalah tanggung jawab saya sendiri.

Saya; 
TEACHER, is always wanna be insya Allah, memanfaatkan ilmu, tabungan akhirat, dan mencari berkah hidup. 

BLOGGER and WRITER. Saya akan menuliskan sejarah kehidupan saya dengan menuliskannya. Menorehkan tinta emas melalui buku dan blog. Menebarkan manfaat untuk banyak orang, mewariskan "harta" tak terkira untuk keturunan. 

ARTPRENEUR, karena guru bukanlah profesi. Dari sini lah rezeki Allah saya kais. Saya senang berjualan, saya senang membuat craft, lantas kenapa tidak saya manfaatkan untuk mendapatkan uang? Bukankah Rosulullah juga berdagang? Muslim yang kaya tentu lebih dibutuhkan. Dan saya ingin menjadi salah satu di antaranya.

TRAVELER. Allah membentangkan alam yang luas ini untuk ditelusuri, diekspos, disyukuri, dijadikan pelajaran, dan tentu saja dinikmati. Selagi Allah berikan kesehatan dan rezeki, kenapa tidak dimanfaatkan menikmati ciptaan Allah nan indah di bumi ini?

WOMAN. Yup. Saya harus sadar, saya tetap wanita yang mempunyai kewajiban sesuai kodratnya. Suatu saat saya akan menjadi seorang istri dan ibu, insyaAllah. Saya mempunyai tugas-tugas mulia yang harus saya nikmati. Saya akan mencari surga lewat ridho suami saya, saya akan ditarik ke surga lewat tangan anak saya yang shalih. Saya akan tetap menjadi wanita yang mengetahui hak serta kewajibannya. Menjadi seorang istri dan ibu yang tidak sekadar biasa. Saya harus menjadi sosok yang menyejukkan pandangan, pendegaran, menjaga perut keluarga saya. Menjadi wanita yang dirindukan keluarga. Wanita yang diidam-idamkan bidadari surga.

Saya, punya cita-cita, saya punya kebebasan ke mana layar kehidupan saya mengembang. Saya lah pengendali jalan hidup saya sendiri. Tentunya, di bawah arah kompas Tuhan. *Tentu saja


V

Ketika saya harus menghajar semua ketertinggalan
03112015

Tidak ada komentar: