Dear, Sayang ...
Ini kali pertama Bunda menulis surat untuk kamu. Kamu yang saat ini mungkin masih di alam azali. Kamu yang masih bernaung dalam sel-sel telur yang belum dibuahi. Bunda sudah merindukanmu sejak sekarang, Nak ...
Dear, my ovum ...
Saat ini November 2015, usia Bunda 26 tahun. Desember 2015 besok, Bunda sudah 27 tahun. Tapi, sejak lama Bunda sudah mendidikmu, Nak ... Kata orang, mendidik anak itu bukanlah ketika menikah atau ketika sudah melahirkan, tapi sejak masih remaja ... Jujur, Bunda memang belum tahu apa-apa tentangmu saat Bunda mengalami haid pertama. Tapi, sejak remaja ... Bunda sudah mendidikmu dengan akhlak yang baik. Bunda menjaga sholat 5 waktu, sholat sunnah, Bunda menjaga dari makan makanan yang haram, Bunda menjaga mata, Bunda membiasakan puasa sunnah, Bunda banyak membaca al quran, sholawat, dan hingga sekarang Bunda masih sering mengelus perut Bunda dengan sholawat ... Karena Bunda ingin kamu lahir dari rahim yang baik, tumbuh kembang dengan pribadi yang baik dengan kebiasaan Bunda yang baik ... Bunda yakin, kamu pasti mendengar setiap kali Bunda mengelus sambil bersholawat ... Bunda ingin kamu menjadi anak pengantar mahkota surga ... Pemberi syafaat untuk Ayah Bunda kelak ...
Sayang ...
Pada perjalanannya, memang Bunda lupa bahwa engkau masih dalam didikan Bunda ... Bunda masih sering sekali alfa ... Bunda harap, ini tidak menurun padamu, Sayang ... Bunda minta maaf telah mencontohkan yang tidak baik ... Semoga Allah memaafkan dan kamu bisa mengambil pelajaran ...
Dear, anak Bunda ...
Bunda sadar, Bunda harus lebih menjaga mata, hati, telinga, kaki, dan tangan Bunda ... Bunda harus menjaga kualitas nuthfah - nuthfah emas Bunda ... Bunda ingin kamu tumbuh menjadi anak idaman orang tua dan idaman para penghuni surga ... Bunda ingin kamu menjadi pribadi yang memiliki akhlak dan ilmu yang baik ...
Tetaplah menjadi kebanggaan Bunda, Nak ...
Kamu harus tahu, seberapa Bunda berusaha mendidikmu sejak ayahmu belum hadir. Sejak Bunda masih duduk di bangku sekolah ... Sejak saat itu Bunda sudah mengharap kamu menjadi anak yang baik ... itu saja ... Bunda harap kamu mengerti dan bisa mewujudkan harapan Bunda ...
Hingga saat ini, Bunda belum tahu siapa yang akan membuahi ovum Bunda dan akan menghadirkan kamu ... Tapi, Bunda akan memilihkan yang terbaik, Sayang ... Tentu yang mendukungmu menjadi orang yang berakhlak baik ...
Salam Sayang Bunda
Selasa, 3 Nov 2015
Muharram 1438 H
Ini kali pertama Bunda menulis surat untuk kamu. Kamu yang saat ini mungkin masih di alam azali. Kamu yang masih bernaung dalam sel-sel telur yang belum dibuahi. Bunda sudah merindukanmu sejak sekarang, Nak ...
Dear, my ovum ...
Saat ini November 2015, usia Bunda 26 tahun. Desember 2015 besok, Bunda sudah 27 tahun. Tapi, sejak lama Bunda sudah mendidikmu, Nak ... Kata orang, mendidik anak itu bukanlah ketika menikah atau ketika sudah melahirkan, tapi sejak masih remaja ... Jujur, Bunda memang belum tahu apa-apa tentangmu saat Bunda mengalami haid pertama. Tapi, sejak remaja ... Bunda sudah mendidikmu dengan akhlak yang baik. Bunda menjaga sholat 5 waktu, sholat sunnah, Bunda menjaga dari makan makanan yang haram, Bunda menjaga mata, Bunda membiasakan puasa sunnah, Bunda banyak membaca al quran, sholawat, dan hingga sekarang Bunda masih sering mengelus perut Bunda dengan sholawat ... Karena Bunda ingin kamu lahir dari rahim yang baik, tumbuh kembang dengan pribadi yang baik dengan kebiasaan Bunda yang baik ... Bunda yakin, kamu pasti mendengar setiap kali Bunda mengelus sambil bersholawat ... Bunda ingin kamu menjadi anak pengantar mahkota surga ... Pemberi syafaat untuk Ayah Bunda kelak ...
Sayang ...
Pada perjalanannya, memang Bunda lupa bahwa engkau masih dalam didikan Bunda ... Bunda masih sering sekali alfa ... Bunda harap, ini tidak menurun padamu, Sayang ... Bunda minta maaf telah mencontohkan yang tidak baik ... Semoga Allah memaafkan dan kamu bisa mengambil pelajaran ...
Dear, anak Bunda ...
Bunda sadar, Bunda harus lebih menjaga mata, hati, telinga, kaki, dan tangan Bunda ... Bunda harus menjaga kualitas nuthfah - nuthfah emas Bunda ... Bunda ingin kamu tumbuh menjadi anak idaman orang tua dan idaman para penghuni surga ... Bunda ingin kamu menjadi pribadi yang memiliki akhlak dan ilmu yang baik ...
Tetaplah menjadi kebanggaan Bunda, Nak ...
Kamu harus tahu, seberapa Bunda berusaha mendidikmu sejak ayahmu belum hadir. Sejak Bunda masih duduk di bangku sekolah ... Sejak saat itu Bunda sudah mengharap kamu menjadi anak yang baik ... itu saja ... Bunda harap kamu mengerti dan bisa mewujudkan harapan Bunda ...
Hingga saat ini, Bunda belum tahu siapa yang akan membuahi ovum Bunda dan akan menghadirkan kamu ... Tapi, Bunda akan memilihkan yang terbaik, Sayang ... Tentu yang mendukungmu menjadi orang yang berakhlak baik ...
Salam Sayang Bunda
Selasa, 3 Nov 2015
Muharram 1438 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar